Langsung ke konten utama

Tulisan Nasti : Amanda Larasati

AMANDA LARASATI. Aku  merasa beruntung bisa mengenal mu, putri sulung dari Bapak dan Ibu mu,Mba Yayas-nya Ranti, Bimo, Audrey. Gimana enggak beruntung bisa temenan deket sama seorang anak yang gak pernah ngecewain ibunya. Itu ibu mu sendiri yang bilang gtu kan Nda? Saya sih percaya ajah kamu gak bohong . Karna selama ini saya belom pernah merasa dibohongin kamuh, eh apa belom ketahuan yak?! Hahahha.. 

AMANDA LARASATI. Terima kasih atas pesan singkat mu dulu, meski terdengar ganjil tapi aku merasa pesan itu bagai gerbang kedekatan kita setahunan ini. Kamu ingat kan pesan singkat yang kamu kirim menjelang hari perniikahan sabahat terbaik mu Uwit. Gini “kak, kalo uwit nikah gw mainnya sama elu yak”. Aku selalu tersenyum geli mengingatnya. 

AMANDA LARASATI. Kamu mau tau apa pendapat ku tentang mu?. Aku yakin kamu akan menjawab iya,  kamu selalu ingint tahu. Tempe juga mungkin. hahaha. Gak lucu.

AMANDA LARASATI. Maaf yah, aku harus bicara jujur menilai mu. Jadi jangan tersinggung. Ah pasti tidak akan tersinggung, kamu pernah bilang sudah terbiasa dengan sikap sinis ku. Terima kasih. 

AMANDA LARASATI. Bagi ku kamu teman ku yang biasa biasa saja. Sungguh. Fisik, dari postur tubuh kamu tidak tinggi menjulang juga tidak rendah terbenam, biasa saja kan. Standart. Rata rata tubuh wanita Indonesia-lah. Wajah? Juga tidak cantik jelita dan juga tidak buruk rupa, biasa saja (hehehe). Mm..apalagi? Style, gaya pakaian. Apalagi ini. Semua orang bisa melihat pakaian mu biasa saja, tidak mengikuti mode terkini. Berjilbab, bergamis. Hijabers biasa yang memanjangkan jilbab ke seluruh tubuh.Bukan hijabers gaul yang melilit jilbab ke tubuh. Aku tidak salah kan menilai mu teman yang biasa saja? 

AMANDA LARASATI. Kamu perlu tau, meski kamu teman ku yang biasa biasa saja tapi justru karena hal yang biasa biasa saja itu yang membuat kita bisa berteman, dekat malah. Eh, iya kan kita teman dekat?! Hiihi.. iya ajalah yak, biar cepet. 

AMANDA LARASATI. Coba bayangkan kalo kamu adalah bukan orang yang biasa, kalau seandainya kamu adalah anak seorang presiden. Hmm.. yakin aku gak akan kenal kamu apalagi dekat. Atau, jikalaupun takdir tetap menjadikan kita adalah teman dekat. Pasti pertemanan kita tidak se-seru jika kamu jadi orang biasa saja. Jika kamu anak seorang presiden dan aku adalah teman dekatmu, apa mungkin kita bisa bebas bermain ke Kota Tua, berbonceng sepeda di jalan raya, menikmati senja sambil minum es potong, menonton atraksi debus yang norak, mengejar senja ke museum bahari dan pulang kemalaman?! Hahaha.. 

AMANDA LARASATI. Aku tidak bisa membayangkan jika kamu benar benar anak presiden, bagaimana urusannya jika aku main ke rumah mu? Apa harus melewati pintu gerbang yang berlapis? Yang disetiap pintunya akan ditanyai petugas keamanan? Apa aku harus selalu memakai sepatu? Apa aku harus melewati mesin pendeteksi bom? Aah, itu merepotkan sekali. Untunglah, kamu hanya orang biasa. Jadi urusan main ke rumah mu tidak rumit dan repot. Tinggal ketuk pintu, ucapkan salam 1-2 kali, ada yang menyahut, paling paling disuruh tunggu sebentar, langsung bisa masuk. Itu menyenangkan. Dengan gangguan kucing kucing kampung irian yang nakal, bermain ke rumah mu menjadi lebih hidup. Hahahaha..
 :
AMANDA LARASATI. Apa yang akan selalu jadi cerita cerita kita, jika kamu anak presiden? Hmm.. apa kita akan membahas tentang perpolitikan? Atau tentang keputusan Bapak Presiden, Bapak mu itu yang menaikan harga BBM? Atau kita akan membahas… bahas tentang apa? Entahlah, yang terbayang hanya kerumitan jika kamu benar benar anak presiden. Aku sungguh senang dengan mu yang biasa saja. Cerita kita, obrolan kita jadi lebih nyambung. Lebih bisa saling merasakan. Lebih bisa saling mendengarkan. 

AMANDA LARASATI. Sudah cukup. Aku tidak ingin membayangkan lagi jika kamu jadi anak presiden. Mengerikan. Aku tidak mau jadi teman mu kalo kamu jadi anak presiden. Aku hanya ingin jadi temanmu yang biasa biasa saja. Karna aku juga orang yang biasa saja, tidak tinggi tidak pendek, tidak cantik juga tidak jelek (yak an? Hee) dan juga tidak modis. 

AMANDA LARASATI. Kamu memang teman yang biasa saja jika dinilai dari luar, dari tampilan fisik, dari status social, tidak ada yang special. Tapi menjadi tidak biasa jika menilai mu dari kebaikan kebaikan mu. Kamu lah teman yang selalu aku tunggui ceritanya. Aku selalu senang dengan cara mu bercerita, rapih.Kamu sepertinya berbakat menjadi pendongeng. Serius.   Kamu lah teman ku yang bisa memahami kedalaman hati ku entah saat senang, sedih, atau gelisah, lebih dari saudara kandung ku sendiri. Aku merasakan itu dari sajak yang kau buat untuk ku. Terima kasih. 

AMANDA LARASATI. Sepertinya kau juga teman yang membuat ku menjadi orang yang tidak konsisten.  Karna aku harus meralat pernyataan ku bahwa kau teman ku yang biasa biasa saja. Ternyata kau bukan teman biasa biasa saja. Kau adalah teman terbaik yang menyenangkan.

ditulis oleh (Ka) Nasti Agustiani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review book : selimut mimpi

dicopy dari grahabuku.com ah disaat ide gue tuli seperti sekarang ini, rasanya sulit banget buat nge review ap yang udah gue baca walaupun cuma novel ... tapi yaudahlah gue coba .. selimut mimpi ini karyanya Abu Umar basyier... manda juga bingung ini itu buku Beliau yang keberapa :D jadi di buku ini menceritakan tentang seorang wanita yang bernama latifah, yang harus rela jadi TKW karena tuntutan ekonomi keluarga Latifah ini memiliki ibu dan bapak yang sakit-sakitan serta 3 orang adik , dua laki-laki dan satu perempuan. yap , benar sekali latifah adalah anak pertama . anak pertama ... bisa dibayangkan bagaimana tanggung jawabnya? jadi selama jadi TKW si latifah ini , sambil ikut kajian disana ... disinilah cerita di mulai ... hal - hal yang biasa dia lakukan bersama keluarganya di kampung , ternyata (setelah dia dapet ilmunya) adalah perbuatan yang sangat Alloh benci yaitu syirik[1] maka dengan ilmu yang ia ketahui dengan menjadi TKW selama 2 tahun di saudi arabia , l

project ,-

projectnya udah di kumpul di ruang A2 kemaren selasa 8 juni 2010 . nih projectnya :-------------> setelah hampir sebulan ini dan sekarang belum patungan juga lagi hehe ... jadi kadang kadang pas lagi beli apa pake uang sapa dulu gitu kalo nggak ipi ya manda ya ulan . catetan ada di manda sudah ditulis tinggal dilunasi :) hehe kita lega akhirnya udahan . jadi mikrin 2 taun kedepan gimana ya kalo skripsi *kebayang-bayang film 3 idiots, persahabatan mereka itu loh * repotnya , susahnya , punya temen2 kuliah yang super baik kayak ipi, ulan, dwi , linda , da temen 2 fisika di kelas lainnnya . juga kakak tingkat yang baik baik . penjaga lab nya juga baik hihi..  sampe tukang parkir di unj juga baik klo manda susah ngeluarin motor pasti dibantuin *yaeyalah pan emg tugas die tong!* manda jadi ter inspirasi nih buat baik ama adik tingkat sayangnya manda nggak ada yang kenal . gue pengen aja gitu bisa bantuin mereka , sayangnya gue nggak masuk bem dan bisa berkomunikasi ma mer

bikin cerita yang ada klimaknya

suatu harii .. waktu itu gue telat masuk kelas dan nggak ada bangku kosong dan tiba-tiba aja dia cowok yang pernah masih gue suka "nih nda .. " _dia_ langsung  diri dari bangku &  ngegeser bangku yang dia dudukin .. gue yang  masih di depan,dan  dia berada di belakang dan pada saat gue menuju ke belakang yang beda satu gang ama dia , jadinya dia ngoper ke temen yg deket ke arah gue waktu itu .. nah pada saat itu ada temen gue juga telat , dia nggak dapet tmpat duduk juga tiba-tiba aja bangku yang dioper ama orang yang gue pernah suka itu kan di tgn orang lain ya sekarang , dengan sangat menabjukkan orang lain itu malah ngasih ke temen gue yg telat barusan tersebut karena orang lain itu 'deket'nya ama temen gue yang telat itu .. ngerti nggak ? akhirnya gue nggak nerima bangku dari dia .. gue duduk di meja , jadi bingung klo inget cerita ini, seneng karena sikap sigap dia yang ngasih gue bangku dan sebel ama orang yang ngambill hak gue dari die .. hu