Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Mbah Putri

Alhamdulillah Alloh masih mengijinkan dua mbah putri Saya masih hidup sampai hari ini. Sebaliknya, kali ini Saya akan menceritakan tentang mbah Saya yang sudah 'pulang'. Ibu Saya memiliki dua Bapak, yaitu Mbah Ndut dan Mbah Jawa. Mbah Ndut Atau biasa kami, cucunya, panggil Mbah Marto sudah berpulang 11 November 2017 lalu. Saat itu Saya belum menjenguknya ketika Mbah sadar. Padahal Ibu sudah bilang kalau mbah panggil nama Laras. Saya menjenguknya di hari ketika beliau berpulang. Hari itu Saya masuk ke dalam ruang ICU dan melihat mbah dengan segala kabel yang menempel pada tubuhnya. Cahaya pada monitornya berkedip-kedip sambil mengeluarkan suara yang teratur bip bip bip bip. Suasana sudah tegang, Om Santo, anak laki mbah sudah membaca ayat alqur'an sambil menahan tangis. Saya bilang 'lailahailallah' di dekat mbah tapi dilarang oleh adik mbah. "Jangan (lailahailallah) " lalu beliau berucap "Alloh" ke telinga mbah Saya. Lalu adik mbah tersebut men