Dear ukhti,
lama rasanya tak mendengar suaramu,
tapi entah kenapa?
Diantar bisingnya dunia, aku masih mengingat bagaimana suara lembutmu itu menasehatiku..
Bagaimana suara khasmu itu memanggillku ..
aku bukan ingin mengungkapkan rindu disini
tapi ..
Aku mencoba membagi apa yang telah kubaca seharian ini, oh tidak.. Ternyta dari kemarin, maaf aku salah lagi ..
Sudah sejak lama ku membaca buku ini,
yah .. Memang akupun mesti pelan" membaca dengan kamuflase kesibukan yang kubuat sendiri ..
aku merindumu di majelis ilmu bersamamu,
ah tidak tidak
aku bilang aku tidak mau mengungkapkan rinduku ..
aku bingung memulainya ?
Mm..
Aku ingin menulis ulang , biar kamupun membacanya duhai ukhtiku,
bukan karena ilmu ku lebih banyak darimu..
Tidak sama sekali ..
Ini maksudnya adalah supaya kamu, ukhti ..
Mengingatkanku ..
Iya menjadi teman pengingatku :)
entah kenapa nasihat dalam buku ini, nasihat ketujuh untuk para penuntut ilmu dari buku : menuntut ilmu jalan menuju surga karangan ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas ini aku rasa pas untuk yang kau ceritakan kemarin kepadaku,
----------------------------------------------------------
Penuntut Ilmu tidak Boeh putus asa dalam menuntutl imu dan waspada terhadap bosan
Terkadang sebagian kita berkata dengan tingkah lakunya, bahkan dengan lisannya, "saya telah pergi ke banyak majelis ilmu, namun saya tidak isa mengambil manfaat kecuali sedikit"
Ingatlah wahai saudaraku, kehadiran Anda dalam majelis ilmu cukup membuat Anda mendapatkan pahala. Bagaimana jia Anda mengumpulkan antara pahala dan manfaat? Oleh karena itu , janganlah berputus asa.
Bosan adalah penyakit yang mematikan, membunuh cita-cita seseorang sebesar sifat bosan yang ada pada dirinya. Setiap kali orang itu menyerah terhadap kebosnan, maka ilmunya akan semakin berkurang.
hal 280, menuntut Ilmu Jalan menuju surga, Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas
----------------------------------------------------------
semangat menuntut ilmu :)
Komentar
Posting Komentar