Salah satu puzzle memori masa kecil ku yaitu ada dalam gendongan Bapak.
Dulu, di ujung jalan kampung Irian ini di samping mesjid ada warung yang menjual aneka mainan anak. 'Warung Batak' adalah sebutan Kami untuk warung tersebut. Bapak menggendongku sampai warung tersebut. Tapi, lupa aku habis menangis karena apa sehingga Bapak membawaku ke warung ini.
Sepulangnya aku membawa mainan pinguin tangga jalan. Pingiun itu akan naik satu demi satu anak tangga dan ketika sampai puncak pinguin tersebut akan meluncur ke kanan dan kiri sesuai jalurnya dan tiba dibawah lagi untuk naik tangga kembali. Setiap melihat mainan tersebut hatiku seperti dialiri air sejuk. Mengingat 'cinta Bapak'.
Aku tahu Bapakku bukan orang yang 'benar'. Beberapa kesalahannya pun diceritakan berulang oleh Ibu. Tapi, anehnya tetap saja aku mencintai Bapak dan sulit membencinya.
Aku sepakat dengan adik-adikku bahwa Bapak bukan cinta pertama kami. Tapi ternyata, setelah semua kesalahannya... Kami tetap mencintainya sebagai Bapak.
Duhai Rabb, bisakah kau bimbing Bapak ke dalam kebenaran? Bukankah Bapak menyayangi Kami sebegitunya ketika Kami kecil? Maka sayangilah Bapak ... Dengan menyegerakan hidayah untuknya sebelum terlambat. Sayangilah Bapak seperti Bapak menyayangiku di waktu kecil.
Komentar
Posting Komentar