tag:blogger.com,1999:blog-65667801250150488242024-03-05T11:16:45.073+07:00kisah klasikmandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.comBlogger176125tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-90557137713035983232022-11-06T12:35:00.001+07:002022-11-06T15:15:55.218+07:00Kurangi Insecure dengan Jurnal Syukur<p>Pernah ndak sih jadi Ibun itu <i>insecure</i>?</p><p>Jawabnya <u>pernah</u>, ini adalah kegundahan hatiku yang suka tiba-tiba muncul tidak jelas.</p><p>Kalau lihat anak-anak, masya Allah seneng, trus berpikir, Allah udah kasih anak-anak ini ke Ibun, trus <i>cara aku mensyukurinya gimana</i> ya? <i>Aku udah bener belum ya</i> mendidik mereka?</p><p><i>Kok aku gini-gini aja ya</i>, ibu-ibu lain kelihatan hebat. Padahal aku <i>Ibu rumah tangga yang di rumah aja</i>, dikasih <i>waktu lebih banyak</i> sama Allah, udah bener belum ya memanfaatkannya. Dan seterusnya dan seterusnya yang ndak habis-habis. Jadi lebih capek jalanin hari-harinya kalau perasaan-perasaan tersebut ndak selesai.</p><p>Jadi kali ini aku mau sharing tentang kelas menjurnal yang pernah aku ikuti dengan alasan-alasan di atas tadi. Alhamdulillah, awal tahun ini, tepatnya akhir Desember 2021, aku ikutan kelas menjurnal sederhana. Oiya ini yang ngadainnya kakak kelas waktu SMA kecintaan aku. Sepekan sekali selama sebulan, Kami dapat empat materi.</p><p><b>Pekan pertama kita dapet tentang menjurnal itu sendiri & jurnal syukur.</b></p><p>• Apa itu menjurnal, macam²nya dan juga tantangannya.</p><p>• Bagaiamana setiap harinya kita menuliskan hal-hal minimal 3 untuk kita syukuri di pagi dan malam hari.</p><p>Karena jarak materi berikutnya sepekan, jadi dalam pekan pertama ini kita latihan membuat jurnal syukur. Kita juga jadi tahu karena praktek bikin jurnal syukur, kira-kira menjurnal seperti apa yang cocok dengan kita. Sharing jurnal syukur juga bikin kita sadar sama apa-apa yang perserta lain anggap 'nikmat' yang tenyata mungkin kita luput. Dan dapet saran dan masukan dari semuanya, masya Allah. </p><p>Nah setelah berhasil sepekan menulis jurnal syukur,</p><p>lanjut ke <b>pekan kedua, kita dapat template 'jurnal sederhana'</b></p><p>Jadi jurnal template yang harus diisi mengenai Visi misi keluarga kita. Biar ketika kita jalani hari-hari tuh ada pijakannya gitu mau dibawa kemana keluarga kita. Apa aja yang prioritas keluarga, biar ndak insecure sama pencapaian keluarga lain, karena keluarga kita tahu mau sedang berjalan ke arah mana kira-kira begitu. </p><p>Abis itu dirinci lagi ke target tahunan/bulanan/pekanan.</p><p>● *VISI*</p><p>|</p><p>|</p><p>|</p><p>● *FOKUS KEGIATAN 1 TAHUN*</p><p>|</p><p>|</p><p>|</p><p>● *MIND MAP*</p><p>|</p><p>|</p><p>|</p><p>● *Prioritas Bulan ini*</p><p>|</p><p>|</p><p>|</p><p>● *Prioritas Pekanan* </p><p>|</p><p>|</p><p><br /></p><p>Nah, karena ini kelas ya, serunya kita bisa saling tanya gitu, diskusi ketika mentok mengisi templatenya, menyederhanakan semuanya, yang works di kita tuh yang mana. Karena lumayan kan ya namanya belum terbiasa buat rencana, jadi sebenernya runut gituloh ketika kita awalnya bikin visi misi pendidikan keluarga, nah jadi yang kita targetin ini mau apa? kita lihat lagi visi misi kita tadi. Dan membuat rencana itu juga ada istilah SMART ( spesifik, measureable(terukur), achieveable(yang bisa dicapai), relevan, time based(ada waktunya)).</p><p>Dan jurnal sederhana ini tidak dibuat setiap hari, makanya mungkin membuatnya lebih butuh banyak waktu tapi tetap sederhana, nah gimana tuh!Hehe</p><p><b>Pekan ketiga kita bahas soal bahagia menjurnal.</b> Gimana akhirnya bisa bahagia ketika menjurnal.</p><p>Ka Catur sendiri, yang membuat kelas ini, akhirnya menemukan bahagianya dari proses menjurnalnya, makanya beliau ingin kami merasakan manfaatnya juga, jadilah kelas ini beliau buat. </p><p>Ada dua hal yang membuat proses menjurnal ini langgeng/berjalan terus;</p><p>1. Alasan dan tujuan yang kuat</p><p>Nah ini harus kita gali sendiri, alasan jujur kita mulai menjurnal sekarang dan seterusnya. karena kalau jujur, insya Allah akan Allah sampaikan ke tujuan. Woohooo! Aamiin.</p><p>2. Manfaat yang kita rasakan dari mejurnal ini.</p><p>Katanya untuk orang-orang yang tipe love language nya word of affirmation cocok banget buat ngejurnal loh. Insya Allah terasa manfaatnya. Kayak ternyata dalam hari-hari ini kita udah dibantu apa aja ama Allah, dikasih nikmat apa aja ama Allah.</p><p>Nah dipekan ketiga ini masing-masing kita merenungi dan menuliskan alasan dan tujuan yang kuat kita dalam menjurnal agar ini langgeng tadi.</p><p><b>Pekan terakhir.</b></p><p><b>Kali ini kita dapet materi jurnal Refleksi,</b></p><p>Jadi kita menjawab empat pertanyaan dari kegiatan sebulan yang kita jalani.</p><p>1. Hal yang aku syukuri bulan ini</p><p>2. Hal istimewa yang terjadi pada anak-anak bulan ini</p><p>3. Paling bertumbuh bulan ini(hal baru yang dipelajari/dikuasai/dikembangkan)</p><p>4. Maju ke depan (kegiatan yang akan dilanjutkan/dihentikan/ditingkatkan)</p><p>Nah, dari pertanyaan² ini, insya Allah ke insecure an kita tertuangkan dan ternyata kita melakukan banyak hal, kita tahu salahnya dimana, atau momen² yang tidak kelewat lagi karena udah ditulisin.</p><p>Itu tadi cerita tentang kelas jurnal yang pernah aku ikutin. </p><p><span style="font-size: medium;">Hampir setahun, dari kelas menjurnal ini, Alhamdulillah banyak manfaat yang dirasain sama aku. Insecure yang kadang muncul itu, bisa ditepis dengan jurnal yang udah ditulis, ternyata udah mgelakuin ini itu, anak udah bgini begitu. Ka Catur selalu mengulang, ndak harus sama dengan template yang beliau tawarkan, bisa aja masing-masing kita cukup dengan to do list, karena kondisi masing-masing keluarga ndak selalu sama. Jadi siapa yang mau coba cari tahu tentang menjurnal ini?</span></p><p>Oiya, dalam kelas lalu, sempat disinggung soal mini habits tapi tidak dibahas rinci. Ternyata di bulan ini mau ada kelas tentang <i>mini habits</i>, masya Allah... Exicted~~~</p><p>اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ</p><p>Semoga Allah berikan banyak kebaikan, keberkahan untuk Ka Catur, Guru-Guru Ka Catur, keluarga Ka Catur dan orang-orang yang Ka Catur sayangi (ada aku ndak Ka?he…). Aamiin</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-29242660332922123632022-10-04T21:40:00.000+07:002022-10-04T21:40:09.788+07:00Shut 'medsos' down<p> Ada satu waktu ketika Saya akhirnya berhenti membaca laporan korban Covid karena efek setelah membacanya membuat Saya gelisah. Itu sepertinya sudah setahun lalu terjadi.</p><p>Namun, hari ini Saya memutuskan menon-aktifan beberapa akun media Saya. Bukan tentang Covid lagi, angka kematian yang banyak kali ini datang dari cerita sepak bola. Akhir-akhir ini, Saya menemani suami menonton bola dari TV. Waktu itu ada kipernya yang cidera saja, Saya serasa ndak sanggup kalau dia harus kenapa-napa. Lalu kemarin ini ada berita ratusan orang meninggal karena sepak bola. Aduh, ya sesak dadanya baca berita seperti itu. Tapi berita itu terus muncul, terkadang Saya juga penasaran ingin membacanya, akhirnya meng klik, me scroll, tapi malah membuat Saya gelisah setelahnya. Benar-benar aneh.</p><p><br /></p><p><br /></p>mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-80347249199892746242021-01-21T09:32:00.005+07:002021-01-21T09:32:50.897+07:00NEW YEAR, NEW BORNTahun 2020 ternyata sama sekali tidak mempublish tulisan apapun disini. Tahun 2020, Siapa yang menyangka Allah takdirkan Covid-19 di seluruh dunia. Berubah, semuanya berubah. Subhanallah.<div>Tapi tentu postingan ini tidak membahas Covid-19. </div><div><br /></div><div>Alhamdulillah, Allah amanahkan lagi buah hati di tahun ini. Tahun 2020, Allah takdirkan Saya hamil anak kedua. Hari Perkiraan Lahir anak kedua ini 30 Desember 2020 dan Qodarullah ternyata lahir di Tahun 2021. Awal Januari. Ukasyah Abdul Malik. </div><div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig18-PVzJpv1S7uuKgtkrFcGWvw9eutDSC2Zady2A4FkuY3u0hdQSgyMj-mbsDOQhaVyfjBjeFUmOc_iVIIm1ZT-RRg0ubhV9eUKm0ogtDUOQQLvhWi7d8rV784eYPRnrKP4hXpOe7FtIW/s2048/36B19399-4F1E-4FA9-8625-DF4D94D0D6E4.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig18-PVzJpv1S7uuKgtkrFcGWvw9eutDSC2Zady2A4FkuY3u0hdQSgyMj-mbsDOQhaVyfjBjeFUmOc_iVIIm1ZT-RRg0ubhV9eUKm0ogtDUOQQLvhWi7d8rV784eYPRnrKP4hXpOe7FtIW/w400-h400/36B19399-4F1E-4FA9-8625-DF4D94D0D6E4.jpeg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Semoga Allah terus jaga keluarga ini, Allah tolong dalam membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah dan Allah tidak tinggalkan walau sekejap mata saat Ibun dan Ayah mendidik Mu’adz dan Ukasy. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Allahumma Aamiin. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /></div>mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-30373570680326162772019-12-20T19:14:00.001+07:002019-12-20T19:17:45.176+07:00Kesalahan Bapak<div>Salah satu puzzle memori masa kecil ku yaitu ada dalam gendongan Bapak.</div><div><br></div><div>Dulu, di ujung jalan kampung Irian ini di samping mesjid ada warung yang menjual aneka mainan anak. 'Warung Batak' adalah sebutan Kami untuk warung tersebut. Bapak menggendongku sampai warung tersebut. Tapi, lupa aku habis menangis karena apa sehingga Bapak membawaku ke warung ini.</div><div>Sepulangnya aku membawa mainan pinguin tangga jalan. Pingiun itu akan naik satu demi satu anak tangga dan ketika sampai puncak pinguin tersebut akan meluncur ke kanan dan kiri sesuai jalurnya dan tiba dibawah lagi untuk naik tangga kembali. Setiap melihat mainan tersebut hatiku seperti dialiri air sejuk. Mengingat 'cinta Bapak'.</div><div><br></div><div>Aku tahu Bapakku bukan orang yang '<i>benar</i>'. Beberapa kesalahannya pun diceritakan berulang oleh Ibu. Tapi, anehnya tetap saja aku mencintai Bapak dan sulit membencinya.</div><div><br></div><div>Aku sepakat dengan adik-adikku bahwa Bapak bukan cinta pertama kami. Tapi ternyata, setelah semua kesalahannya... Kami tetap mencintainya sebagai Bapak.</div><div><br></div><div>Duhai Rabb, bisakah kau bimbing Bapak ke dalam kebenaran? Bukankah Bapak menyayangi Kami sebegitunya ketika Kami kecil? Maka sayangilah Bapak ... Dengan menyegerakan hidayah untuknya sebelum terlambat. Sayangilah Bapak seperti Bapak menyayangiku di waktu kecil.</div>mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-54363055658892187552019-12-19T20:26:00.000+07:002019-12-19T20:26:23.758+07:00Hidup Bimo yang komediCerita ini tentang adik laki-lakiku satu-satunya yang sungguh komedi.<div><br><div>#1</div><div>Kaos Kaki Ajaib Bimo</div><div><br></div><div>Suatu pagi saat hendak berangkat PKL, Bimo sedang bersiap memakai sepatu. Namun belum sempat kaos Kaki terpasang, Bimo mengeluh kepada Ibu.</div><div><br></div><div>Bimo : " Bu, ganti kaos kaki Bu"</div><div>Ibu : " Ndak ada yang baru"</div><div><br></div><div>Bimo yang melihat sepatu Bapak dengan kaos kaki disampingnya memutuskan menukar kaos kaki dia dengan milik Bapak.</div><div><br></div><div>***</div><div>Saat waktu pulang kerja tiba, Bapak pulang sambil duduk membuka sepatu. Aku yang sedang mengobrol dengan Audrey di dekat Bapak tetiba mencium aroma tak sedap.</div><div>Audrey : " BAPAK KAKINYA BAU BANGET"</div><div>Bapak : " Ini nih kaos kakinya! Kaos kaki siapa ini bukan punya Bapak"</div><div>Aku : " Bimoo~~~ tadi pagi Bimo nuker kaos kakinya...hahaha" </div></div><div><br></div><div>#2</div><div>Ibu Terharu</div><div><br></div><div>Semenjak tinggal di Serpong dengan keluarga kecilku, aku hanya berkesempatan sesekali pulang kerumah Ibu dan menginap. Biasanya hanya weekend tapi bisa lebih lama kalau suami pergi keluar kota. Aku biasa menghabiskan waktu berbincang banyak hal dengan Ibu. Tak jarang kami membicarakan adik-adikku.</div><div><br></div><div>Ibu : " Anak-anak sekarang pada ndak minta uang deh Ras, Audrey kalo ada lebih dipulangin, Bimo udah PKL, karena udah dapet gaji kali ya jadinya ndak suka minta ongkos. Terharu Ibu"</div><div>Aku : " Alhamdulillah "</div><div><br></div><div>***</div><div>Ba'da maghrib, Bimo pulang. Duduk disamping Ibu meminta makan. </div><div>Bimo : " Makan Bu"</div><div>Ibu : " Beli nasi goreng aja"</div><div>Ibu memang sedang tidak memasak.</div><div><br></div><div>Bimo : " Yah beli lagi, kemaren pake uang Imo tuh"</div><div>Ibu : " Yaudah itung aja"</div><div>Bimo : " Itung-itung~~ dua juta. Biar gampang" </div><div>Bimo cengengesan</div><div><br></div><div>Aku : " Biar gampang mah gausah diganti Mo!"</div><div>Bimo : " Nggaklah..."</div><div>Ibu : " Dua juta darimane, lapan ratus Ibu kan masih di Bimo, potong aja!"</div><div><br></div><div>Bimo : " Lapan ratus... Udah abislah buat ongkos!"</div><div><br></div><div>Aku : " HAHAHA. BARU TADI SIANG IBU CERITA TERHARU LO GA MINTA2 ONGKOS. GATAUNYA ~~~ MOTONG UANG IBU YANG DI ELO"</div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div>mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-64614463074480904562019-12-18T11:29:00.000+07:002019-12-18T11:29:44.233+07:00Empat tahun pernikahanTahun 2014, seorang kakak tingkat satu jurusan menanyakan ke Saya lewat message facebook perihal apakah boleh dia bertemu dengan orang tua Saya, saat itu Saya langsung menjawab tidak boleh. Kami beda tiga angkatan, Saya 2008, dia 2005. Alasannya selain karena memang tak pernah ketertarikan padanya, Dia juga disukai teman sepermainan Saya.<div><br></div><div>Setahun berlalu dengan proses yang lumayan menaik turunkan emosi. Beberapa ada yang datang tapi tak jarang tak dipersilahkan masuk. Ada yang dipersilahkan masuk tapi tak sampai ke tujuan.Di titik inilah, Saya merasa bahwa jodoh bukan maunya Saya (saja) atau bahkan kami. Saat Saya merasa di titik kalau Alloh kehendaki saya dengen seseorang itu tidak jodoh mau berusaha sekeras apa juga hasilnya malah akan menyakitkan.</div><div><br></div><div>April 2015, dengan bekal sedikit pemahaman dan sedikit rasa sakit. Seorang kakak tingkat yang dulu, datang lagi untuk menanyakan hal yang sama dg pertanyaan setahun lalu. Dan kali ini Saya mencoba mepersilahkannya. Dan Alhamdulillah proses ini sampai pada pernikahan.</div><div><br></div><div>15 November 2015, Kami sah jadi suami istri. Kami bukan pasangan seperti Ali dan Fathimah yang memendam perasaan satu sama lain. Kami akhirnya menemukan setelah masing-masing melalui cerita masing-masing. Saya paham benar kalau dia melalui beberapa proses ta'aruf yang gagal. Dan Saya pun punya cerita lain juga. Dengan kondisi ini, Kami jadi paham bahwa masa lalu adalah bukan untuk terus dibahas. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEqWvS_Upct5jpj02zgkrkOKLrt8ivK9dEbeD__iisJ88AVV-SphiYi_PJdPre8FV-v3NwO2CTjTKpqGZoSt-OqaoveX7VtNFjfWC6pyIPP9V7n4y9xol043Nm0Iv6Y92IzbJcQ1Ict9Wf/s1600/1573962749554252-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEqWvS_Upct5jpj02zgkrkOKLrt8ivK9dEbeD__iisJ88AVV-SphiYi_PJdPre8FV-v3NwO2CTjTKpqGZoSt-OqaoveX7VtNFjfWC6pyIPP9V7n4y9xol043Nm0Iv6Y92IzbJcQ1Ict9Wf/s1600/1573962749554252-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Alhamdulillah, Tak perlu menunggu lama Februari 2016 Saya sudah hamil. Sungguh ini bukan tolak ukur sebuah pasangan lebih baik dari pasangan lainnya, maksudnya untuk teman-teman yang menunggu buah hati, Moga Alloh terus kuatkan hatinya dalam kesabaran.</div><div><br></div><div>Tahun pertama pernikahan itu akhirnya bisa Kami lewati kalau diingat kok bisa ya terlewati. Saya yang belum bisa memasak dan uang bulanan yang bisa dibilang ngepas, ditambah masih ada arisan yang diikuti Saya dan suami. Subhanalloh.</div><div><br></div><div>Sejak umur kehamilan 6 bulan Saya sudah tidak mengajar di bimbel karena itu tahun ajaran baru. Jadi jadwal baru memang sudah tidak memasukan nama Saya sebagai pengajar.</div><div><br></div><div>Kami ikut arisan untuk biaya-biaya persalinan nanti. Tapi Kami banyak dibantu dari Orang Tua suami untuk perlengkapan bayi. Dan juga untuk aqiqah, Kami hanya menambahkan sedikit. Seiring berjalannya waktu dan penghasilan yang bertambah tiap tahun, Alhamdulillah udah bisa ngembaliin uang Aqiqah yang dulu ke Orang Tua. Karena ketika ada uang lebih langsung disisihkan buat ini.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjdiyIxnOkP6le2VvFP3oV1H_ohvkBITDd_WwJG1EGG-IhekmL4MDyFumj8m9TDx4oyUCxD-vzJlZ1ALswkDgciK94vquXvssNl-Iq0ZAOp0JLkLoKQbHM5Ui6HqyxLLSY54icNeX7qlJd/s1600/1573962742027838-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjdiyIxnOkP6le2VvFP3oV1H_ohvkBITDd_WwJG1EGG-IhekmL4MDyFumj8m9TDx4oyUCxD-vzJlZ1ALswkDgciK94vquXvssNl-Iq0ZAOp0JLkLoKQbHM5Ui6HqyxLLSY54icNeX7qlJd/s1600/1573962742027838-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Tahun kedua, kebutuhan anak masih bisa tercukupi, alhamdulillah. Tahun ini belum bisa menabung, karena sadar ngepas Kami memang tidak ada budget untuk jalan-jalan di Mall atau bahkan ke Pasar Malam kalo weekend. Karena saat ini Mu'adz masih kecil, jadi Kami sering jebol di keuangan karena naik grabcar untuk pergi kerumah orang tua. Ibun mulai sadar, menekan budget dengan semaksimal mungkin bisa masak setiap hari. </div><div><br></div><div>Tahun ketiga, Kami sudah mulai bisa menabung dan memberikan sedikit ke Orang Tua tiap bulannya. Sedang sebelumnya hanya hari Raya dan akhir tahun. Suami termasuk yang pelit ke diri sendiri tapi baik ke orang. Orangnya pun bukan orang lain tapi orang tua Kami sendiri. Dan Saya dukung itu. Jadi walaupun belum punya apa-apa untuk kontrakan sendiri, biasanya suami ngeduluin Orang Tua kalau ada barang-barangnya yang rusak. Misal TV, HP, Mesin Cuci, Kulkas. Karena Saya terlalu percaya, kalau baik sama Orang Tua, Alloh bakal bantu keluarga ini. Dan di akhir tahun ketiga Alhamdulillah suami bisa beli Laptop keinginannya. </div><div><br></div><div>Tahun keempat, Alhamdulillah karena dulu sudah menjalani masa-masa kekurangan jadinya sekarang dengan kondisi yang padahal mungkin sama dg orang kebanyakan, terasa lebih lapang aja. Dan kadang karena kurang disiplin sama tabungan yang dipunya, suami suka tetiba aja ganti gadget. Haha.</div><div>Dengan alasan reward untuk dirinya. Ya gapapa, biasanya abis itu Saya juga suka dibaik-baikin dibeliin gadget juga. Ndak ngumpul-ngumpul dah tabungannya. Trus suami juga tetiba suka beliin Saya sepatu baru, yang harganya 3 kali lipet dari harga sepatuku kalo pas single beli. Ah, gaya hidup Kami emang beda. Tapi nyaman sih tuh sepatu, Saya aja jadi pengen beli warna lain. Nahloh. Yha, kok jadi kemana mana bahasannya. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ0TEsZwgnDaaT5gKp1_38ltGPols3jHxVJfifHPkKkNltITGU_ukET9Bc2nQbsJpZYUPVMjWh34JdM0fa_odzY2DnTZx3DKGh7Ht8uyz0B38j-zs_ioYJzQhnGZqrftp7Mk-QRqZDCVAI/s1600/1573962349346507-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ0TEsZwgnDaaT5gKp1_38ltGPols3jHxVJfifHPkKkNltITGU_ukET9Bc2nQbsJpZYUPVMjWh34JdM0fa_odzY2DnTZx3DKGh7Ht8uyz0B38j-zs_ioYJzQhnGZqrftp7Mk-QRqZDCVAI/s1600/1573962349346507-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Terima Kasih Ayah Adit udah ngajarin Ibun buat nabung. Ngajarin kalau tidur itu matiin lampu, harus hemat energi dan segala macamnya. Semoga motor listrik yang kamu inginkan beneran bisa terwujud dalam waktu dekat, untuk kebaikan Ibun juga kalo Ke Pasar, Kajian, beliin kamu makan, jalan-jalan sama Mu'adz.hehe.</div><div><br></div><div>Terima Kasih waktu itu udah datang nemuin Bapakku walau sebelumnya udah ditolak, Makasih udah ndak berhenti berjuang buat Ibun yang padahal rumahnya cuma di gang, dan sepatu kulitnya 100ribuan. (Kulit apaan itu Bun!) Hehe.</div><div><br></div><div>Jangan berhenti berjuang juga ya buat didik diri kita sendiri buat jadi lebih baik terooos setiap harinya. Buat ngasih tauladan ke anak kita,biar nanti mereka punya bekal yang cukup dan sekaligus Alloh tolong dalam setiap perbuatannya. Biar kita beneran bisa ngebentuk generasi rabbani seperti visi misi kita di CV pas kita ta'aruf. Bismillah. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpBFgRRRytZmDbLZOjnsknn8RLAnTTrKCJsntzEsDfCY6Vn1bek7n7VgC_HKBOunwOYhpPaOMlm-UlpVUh3XYBZpYkZW4pOIdV7F50U97u4cEPXw3NAG9OA6fHcb8cG3d53klPIXcthbAQ/s1600/1573962187561763-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpBFgRRRytZmDbLZOjnsknn8RLAnTTrKCJsntzEsDfCY6Vn1bek7n7VgC_HKBOunwOYhpPaOMlm-UlpVUh3XYBZpYkZW4pOIdV7F50U97u4cEPXw3NAG9OA6fHcb8cG3d53klPIXcthbAQ/s1600/1573962187561763-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div>mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-59102195401079474072019-10-09T13:26:00.001+07:002019-10-09T13:26:03.399+07:00Ujian kehilanganAku selalu berfikir, bagaimana rasanya diuji kehilangan?<br />
Sampai aku lupa...<br />
<br />
<br />
<br />
Aku juga bisa hilangmandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-76809600226579105502019-05-06T05:48:00.000+07:002019-05-06T05:48:00.276+07:00Surat untuk RamadanHai Ramadan.<br />
ini udah ke dua puluh sembilan kali pertemuan kita,<br />
bahkan pas aku lahir, aku disambut sama kamu Ramadan.<br />
<br />
Alhamdulillah Alloh masih kasih kesempatan aku buat ketemu kamu,tahun ini.<br />
semoga sampai akhir.<br />
<br />
oh iya Ramadan, selama kamu ndak ada, aku jarang inget kamu, maaf ya.<br />
aku disibukan sama dunia. Aku sekarang udah jadi Ibu, amazing ya.<br />
kadang aku juga ndak sadar udah di titik ini.<br />
Jadi istri orang dan ibu dari orang.<br />
<br />
Nah, untuk hal-hal yang dekat di sekitar aku aja kadang aku lupa gitu, aduh apalagi ingat kamu yang ndak deket sama sekali. aku kurang meresapi semuanya Ramadan.<br />
<br />
Padahal kemarin kata Ustadz, ada yang ninggalin pekerjaan untuk sungguh-sungguh buat ketemu kamu Ramadan. Bukan untuk menyarankan orang buat ninggalin pekerjaan tapi untuk aku tahu kalau ternyata ada pesaing aku yang se-gitunya sama kamu,Ramadan.<br />
<br />
aku lagi pingin ikutan challenge menulis selama tiga puluh hari di bulan Ramadan.<br />
Tapi aku lupa gimana cara pasang banner di blog ini,hhe.<br />
Aku udah ndak pernah blogging lewat Laptop atau PC lagi.<br />
Jadinya gaptek deh.<br />
<br />
lah kok jadi kemana-mana ya,<br />
<br />
pokoknya aku janji, Ramadan<br />
pertemuan kita kali ini ndak boleh biasa-biasa aja,<br />
aku pingin ini jadi pertemuan kita yang istimewa.<br />
Dan aku pingin kamu merasa kalau kamu di istimewakan<br />
Sekaligus pingin nanemin ke Anak aku, kalau kamu istimewa.<br />
<br />
Semoga Alloh tolong aku ya.<br />
<br />
<br />mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-61736385437984558022019-02-14T08:39:00.001+07:002019-02-14T08:44:08.549+07:00#1<p dir="ltr">Kalo Banyaknya platform menulis macam tumblr, wattpad, caption instagram (hehe), bikin Saya pribadi yang jarang nulis ini menjadi lupa sama blog Saya.</p>
<p dir="ltr">Blogging mulai ditinggalkan, setidaknya oleh Saya. Karena mungkin platform lain lebih menyajikan banyak kemudahan.</p>
<p dir="ltr">Seorang Ibu Muda seperti Saya boleh ngomong gue ndak sih. Hehe</p>
<p dir="ltr">Gue merasa apa ya.<br>
Kayak it's already februari and 2019 aja gitu. Perasaan dulu pas nulis disini ya tulisan menye2 dengan kegalauan anak kuliah. Dan sekarang aku menulis ini sambil diganggu makhluk kecil berumur dua. (mendadak aku ngomongnya pas ngomongin anak) </p>
<p dir="ltr">Tua.<br>
Akhirnya aku akan tua.</p>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-47052545562231044882018-11-03T19:52:00.001+07:002018-11-08T09:07:17.475+07:00Mbah Putri<p dir="ltr">Alhamdulillah Alloh masih mengijinkan dua mbah putri Saya masih hidup sampai hari ini.</p>
<p dir="ltr">Sebaliknya, kali ini Saya akan menceritakan tentang mbah Saya yang sudah 'pulang'. Ibu Saya memiliki dua Bapak, yaitu Mbah Ndut dan Mbah Jawa.</p>
<p dir="ltr">Mbah Ndut</p>
<p dir="ltr">Atau biasa kami, cucunya, panggil Mbah Marto sudah berpulang 11 November 2017 lalu. Saat itu Saya belum menjenguknya ketika Mbah sadar. Padahal Ibu sudah bilang kalau mbah panggil nama Laras. Saya menjenguknya di hari ketika beliau berpulang. Hari itu Saya masuk ke dalam ruang ICU dan melihat mbah dengan segala kabel yang menempel pada tubuhnya. Cahaya pada monitornya berkedip-kedip sambil mengeluarkan suara yang teratur bip bip bip bip. Suasana sudah tegang, Om Santo, anak laki mbah sudah membaca ayat alqur'an sambil menahan tangis. Saya bilang 'lailahailallah' di dekat mbah tapi dilarang oleh adik mbah. "Jangan (lailahailallah) " lalu beliau berucap "Alloh" ke telinga mbah Saya. Lalu adik mbah tersebut menyuruh Saya memanggil suaminya yang menunggu di luar untuk memimpin do'a. Saya keluar memanggil dan kembali, suami Saya mengikuti Saya dibelakang, Ketika kembali Saya sudah mendapati saudara Saya menangis sambil mengelengkan kepalanya, mulutnya terlihat bergerak tanpa suara "udah nggak ada". Om Santo menelpon seseorang di seberang telpon juga bilang "Bapak udah nggak ada". Saya masuk ruangan dan Bule Opi memeluk Saya sambil menangis. Saya dan suami Saya terpatung di depan mbah tanpa sepatah kata. Suami Saya malah melihatnya saat sudah tak ada.</p>
<p dir="ltr">Mbah Jawa. </p>
<p dir="ltr">Bamas, Ibu memanggilnya. Mbah tinggal di Jawa, dulu ke rumah Kami hanya beberapa kali dalam setahun. Saat Kami masih kecil, mbah suka memainkan harmonika dan memberikan kami pertanyaan matematika. Saya dan adik Saya akan berebut menjawab siapa yang paling cepat dan Kami akan dihadiahkan tomat, bukan dong tapi beng-beng coklat. Itulah mungkin kenapa kita berdua pinter matematika (yaduu sok pinter gitu). </p>
<p dir="ltr">Mbah-pun akhirnya tinggal bersama Kami dan hanya pulang ke Jawa kalau hari Raya. Saya lupa ini mulai tahun berapa. Yang pasti itu menghapus teriakan Kami saat setiap mbah datang "mbah Jawa dateng". Karena kedatangannya tidak se spesial dulu yang hanya datang sebentar sebentar. Waktu berjalan mbah sakit, ada beberapa episode mbah harus kesana kemari untuk pengobatan bersama Ibu dan akhirnya mbah Jawa tinggal bersama kami di Jakarta. </p>
<p dir="ltr">Di akhir Oktober pada hari Kamis, pagi-pagi Ibu menelpon menceritakan ini itu yang intinya Mbah Jawa dibawa ke RS. Malam berikutnya nya dikabarkan harus masuk ICU.</p>
<p dir="ltr">Karena takut terulang tidak sempat menjenguk seperti mbah Ndut sebelumnya, Saya memutuskan untuk menjenguknya hari Ahad. Sedangkan suami Saya mengejar deadline pekerjaan yang membuatnya tak bisa menemani Saya. </p>
<p dir="ltr">Saat Saya datang mbah sadar, matanya terbuka sedikit, Ibu bicara bahasa Jawa ini itu yang intinya ini Laras jengukin. Saya memegang tangan mbah yang dingin. Saya elus dahinya yang terasa hangat. Ibu bilang kalau nanti Desember akan ada yang nikah di Jawa. Sambil bilang mbah yg sabar ini lagi diobatin biar nanti sembuh dan bisa ke Jawa bareng. Mbah terlihat batuk-batuk, merespon sepertinya ingin menangis. Air matanya keluar. Mungkin sedih. </p>
<p dir="ltr">Rabu malam Ibu sampaikan bahwa kondisi mbah drop. Dan Kamis pagi Ibu sampaikan keluarga disuruh kumpul. Saya yang jauh, hanya mengamati lewat WA. Tidak ada pemberitahuan mbah meninggal di WA. Ibu hanya bilang tolong rumah diberes-beresin. Saya melihat WA tersebut setelah pergi beli bubur untuk sarapan Mu'adz. Saya tetap menyuapi Mu'adz sarapan. Saya bingung mengabarkan ke Suami Saya yang tidur. Selesai Mu'adz sarapan, Saya memutuskan untuk beres-beres dan bersiap ke Kemayoran baru nanti membangunkan suami Saya. Saya merapihkan dapur, tetiba Saya sedih, Saya panggil suami Saya. Tidak bangun juga. Saya lanjut cuci piring, tangis Saya pecah, Saya nyalakan keran dan menangis sejadi-jadinya. Kenangan kenangan bersama Mbah Jawa yang teringat ketika Saya beberes. Saya matikan keran, suara tangis Saya masih terdengar. Suami Saya akhirnya bangun dan bertanya kenapa Bun? Mbah ndak ada, sambil menahan tangis, tapi tetap beberes. Suami Saya seperti bingung harus gimana. Dia malah bilang ke Mu'adz "Ibun nangis dek" kalo inget kesel manjah gimana gitu. Mbok ya dipeluk gitu istrinya lagi sedih bener begitu. KHAN, malah curhat.</p>
<p dir="ltr">Qodarulloh wa maa syafaal mbah berpulang. Akhirnya hari itu Kami ke Jawa bareng. Mengantar mbah 'pulang' . </p>
<p dir="ltr">Moga Alloh terima amal Ibadah mbah, mengampuni dosa-dosanya. Melapangkan kuburnya. </p>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-78095083917019328312018-09-07T21:09:00.001+07:002018-09-07T21:09:44.692+07:00Cerita Kelahiran #2Selesai jalan pagi, perut terasa kencang setiap sepuluh menit, namun Saya tidak tahu apakah itu kontraksi atau bukan. Yang Saya dengar sebelumnya, kontraksi itu nyerinya sepuluh kali lipat dari nyeri menstruasi. Pada saat itu, Saya tidak merasa nyeri. Sampai Ibu Saya bilang " mules masa ndak tau sih Ras?!" Karena Saya melulu bertanya apa yang Saya alami ini apakah kontraksi?<br />
<br />
Menjelang jam 10, Ibu menanyakan pada adiknya, Lele Saya, untuk melihat apakah Laras (baca:Saya) apakah ada tanda-tanda akan melahirkan. Lele Saya mengiyakan kalau Saya sudah kontraksi. Yang Saya pikirkan kalau melahirkan harus punya banyak tenaga, jadi Saya bilang Ibu, untuk ke puskemasnya setelah dzuhur saja. Setelah Saya sholat dan makan, Saya diantar Ibu dengan mengendarai sepeda motor ke puskesmas. Apakah sakit ? Masih terasa kencang saja.<br />
<br />
Pukul 13.30 sampai di Puskesmas, seperti biasa, Ibu disuruh mendaftar dahulu, sedang Saya dipersilahkan ke dalam ruang pemeriksaan. Selesai mendaftar, Saya dilakukan pemeriksaan dalam. Apakah sakit? iya ini sakit, ngilu sekali rasanya. Bidan yang memeriksa mengatakan Saya sudah pembukaan dua. Akhirnya Saya menghubungi Suami yang sedang di kantor daerah Serpong. Beliau bergegas ke Kemayoran. Tak lupa menghubungi Mertua dan teman-teman dekat di grup WA. Saya tidak boleh pulang dan disuruh menunggu di Puskesmas. Ibu menelpon orang rumah untuk minta dibawakan perlengkapan yang sebelumnya sudah disiapkan.<br />
<br />
Saya memilih berjalan-jalan agar pembukaan bertambah. Bagian bawah perut mulai terasa nyeri, seperti ada jarum yang menusuk-nusuk ke jalan lahirnya. Semakin lama semakin terasa nyerinya, rasa nyerinya masih sebentar-sebentar. Saya masih berpikir nanti sholat ashar dimana karena tempat yang cukup sempit. Seorang teman, sempat menyarankan untuk "goyang inul" kalau ingin pembukaan bertambah. Di rumah, Saya melakukannya diatas gymball. Tapi di Puskesmas Saya malu melakukannya. Pukul 15.00 bidan menyarankan Saya mandi untuk bersih-bersih kalau masih sanggup menahan sakitnya. Saya mengiyakan untuk mandi. Akhirnya di kamar mandi ini lah Saya melakukan gerakan "goyang inul" sembari menyiram-nyiramkan perut Saya dengan air ketika nyeri itu terasa. alhamdulillah rasa nyerinya seperti dimanjakan, entah kenapa jadi lebih ringan nyerinya. Dan ternyata flek darah juga sudah mulai keluar, jadi Saya tidak sholat.<br />
<br />
Sehabis mandi, Saya mulai bilang ke Ibu " sakit loh Bu duh duh duh" hihi ndak ada haru-harunya mau lahiran. Sementara Ibu malah bilang " nangis aja Ras kalo mau nggak kuat". Saya pun membalas tawa " siapa yang mau nangis." Saya pun berbaring ke sebelah kanan dan punggungnya diusap-usap oleh Ibu. Ibu ndak lepas-lepas mengusap-usap punggung Saya. Bidan datang untuk pemeriksaan dalam lagi. Pemeriksaan dalam tersebut kira-kira pukul 16.00, Bidan bilang sudah pembukaan 8. Saya malah merespon "kok cepet" dibalas bidan dengan "eh alhamdulillah cepet". Respon Saya yang begitu karena tak ingin lahiran tanpa suami. Suami belum juga datang, sementara pembukaan sudah delapan. Teknik pernafasan yang dulu Saya baca dibuku yang dipinjamkan oleh teman sangat terpakai di sini. Selanjutnya ada sensasi seperti ingin buang air besar dan itu sangat kuat. Tapi belum boleh di "dorong" karena masih pembukaan 8. Jadi Saya bertanya melulu sudah boleh mengejan belum.<br />
Di pembukaan ke delapan ini Saya disuruh untuk posisi duduk kupu-kupu. Dan kalau sedang terasa mulesnya Saya harus menekan dengkul Saya kearah bawah. Akhirnya suami Saya datang, ada energi baru lagi untuk berjuang. Saya minum pocari sweat untuk tambahan tenaga. Pukul 17.00 Saya minta tiduran. Dan bilang ke asistennya sudah mules banget. Beliau memanggil bidan dan bidan menyiapkan peralatan.<br />
<br />
Saya agak kesulitan menjelaskan posisinya. Saya tiduran dengan dengkul diangkat, tangan Saya memegang bagian pergelangan kaki dari arah dalam paha menuju luar. Saya tidak boleh mengeluarkan suara berteriak harus gigi bertemu gigi dan kepala saya terangkat dengan mata melihat perut dan ketika mules datang Saya harus mengejan sekuat-kuatnya. Karena banyak instruksi Saya sempat kebingungan dan terus megejan padahal mules sudah hilang, itu bikin capek kata Bu Bidan. Pada kesempatan ngejan ketiga pun Saya bingung jadinya mulesnya keburu hilang. hihi<br />
Alhamdulillah Pada pukul 17.20 kalau tak salah ingat Mu'adz lahir ketika Saya mengejan untuk yang kelima kali.<br />
<br />
Suara tangisnya membuat Saya haru dan menangis, tapi dimarah bu Bidan, ndak boleh nangis katanya. Suami terus membisikkan Alhamdulillah. Saya pikir perjuangan selesai, tapi penderitaan baru dimulai,hihi lebaynya. Bagian mengeluarkan ari-ari adalah kesakitan berikutnya. Katanya ari-ari Saya lengket jadi perlu diobok-obok hingga tuntas. Diobok-obok darimana? darimana lagi kalau bukan jalan lahir. Masya Alloh , kalau dari awal sampai lahiran bias tenang, dibagian ini Teknik pernafasan Saya ndak mempan. Saya berdzikir dengan suara lantang. Ya Alloh tolongin, Ya Alloh ampunin, Allohu akbar, dsb. Pada proses ini bidan bertanya " minun jamu ya kok lengket" suami saya menjawab " jamu klutuk" " itu jambuu" Saya menjawab walau dalam kesakitan. Sedikit tawa di proses ini.<br />
<br />
Pada kehamilan 11 minggu Saya mengalami flek dan diberi obat penguat Rahim, beberapa teman bilang, itu penyebabnya ari-ari itu lengket. Tapi sampai Saya menulis inipun Saya tidak mencari kebenarannya. hhe dasar.<br />
<br />
Setelah selesai ari-ari diambil. Hal yang menyakitkan selanjutnya adalah dijahit, walau Mu'adz sudah ada diatas dada Saya untuk IMD, tapi itu tetap tidak mengurangi rasa sakitnya. Saya mengambil nafas dalam dan saat mengeluarkannya badan Saya seluruhnya bergetar menahan sakitnya. Sempat minta jeda nanti saja Bu Bidan. Kata suami "ndak ada bedanya sekarang atau nanti sama-sama sakit, sekalian aja" "yaudah kamu aja nih" jawab Saya kesal. lalu ditertawakan oleh bidan dan yang ada disana.<br />
<br />
Akhirnya jam 19.00 semuanya selesai.<br />
Dan di puskesmas Ibu dan Anak tidak boleh ditemani oleh siapapun. waktu bonding Ibu dan anak. Jadi malam itu Saya tidur dengan Mu'adz dan beberapa Ibu baru lain dan juga bidan. Karena Saya diinfus Saya pun bolak-balik kamar mandi. Pukul 21.00 Saya ke kamar mandi sendiri. Dan Saya pipis dengan posisi jongkok. Benar saja, saat bangun dari jongkok Saya merasa akan jatoh dan Saya buru-buru buka kamar mandi dan tetiba badan Saya udah miring ke kiri yang mana itu pintu kayu. Teriaklah Saya " BU BIDAN BU BIDAN"<br />
<br />
Itulah kali pertama dalah hidup Saya ngerasain pingin pingsan.<br />
pertama kali diinfus.<br />
pertama kali lahiran.<br />
<br />
Masya Alloh .<br />
Alhamdulillah.mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-61756833034806007682018-07-19T12:46:00.000+07:002018-08-03T11:57:44.070+07:00Cerita Kelahiran #1<div dir="ltr">
Kalau boleh menyebutkan satu hari terbaik yang Saya punya, jawabannya adalah tiga belas oktober dua ribu enam belas. Ini adalah hari pertama Saya menemuinya. Sedekat-dekatnya. </div>
<div dir="ltr">
Ini adalah kelahiran anak pertama Saya, Mu'adz Abdul Hamid. </div>
<div dir="ltr">
Biarkan kali ini Saya menceritakan hari itu. Proses persalinan yang menemukan Saya pada hal-hal yang baru pertama kali itu Saya rasakan. </div>
<div dir="ltr">
Meleset dari perkiraan lahir yang jatuh pada tanggal 11 Oktober 2016 mengantarkan Saya pada kekhawatiran yang banyak. Bagaimana nanti kalau harus caesar? Kalau harus di rujuk ke Rumah Sakit dan di induksi?<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dari kehamilan 36 minggu, Saya sudah tinggal di rumah Ibu dan harus LDR sama suami. Pemeriksaan dilakukan setiap pekan di Puskesmas. Pada umur kehamilan 36 minggu, janin Saya dibilang sumsang, yang artinya ada kemungkinan harus Caesar. Petugas Puskesmas menyarankan untuk lebih pastinya harus USG. Akhirnya Saya mengikuti sarannya dan alhamdulillah ternyata Bayi Saya sudah dalam posisi yang benar.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Untuk informasi, proses pemeriksaan di puskesmas ini memakan waktu yang lama dikarenakan jumlah antrian yang tidak sedikit. Ibu Saya lah yang selalu menemani Saya untuk periksa. Pada pemeriksaan kehamilan minggu ke 37, Saya membawa hasil USG yang menyenangkan jadi tidak terlalu banyak masalah pada pemeriksaan hari itu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pada pemeriksaan di kehamilan 38 minggu,Saya yakin akan sebentar, dengan percaya diriSaya hanya minta diantar oleh Ibu dan tidak perlu ditemani. Nomor antrian sebelum Saya, ada Ibu hamil yang minta dirujuk ke RS karena bayinya sudah terlalu besar dan sudah mendekati HPL. Ajaibnya, pada pemeriksaan hari ini, posisi bayi Saya dinyatakan sumsang lagi. Petugas Puskesnya menyarankan Saya untuk dirujuk ke RS seperti Ibu dengan nomor antrian sebelumnya. Saya masih percaya diri tidak perlu untuk dirujuk. Saya memilih untuk USG terlebih dulu lagi aja daripada harus dirujuk ke RS. Akhirnya minta jemput Ibu untuk diantar ke RS untuk USG. Tak berbeda dengan Puskesmas, di RS pun jumlah antrian tidak sedikit. Kami harus berlama-lama menunggu nomor dipanggil. Di RS ini Saya bertemu dengan Ibu hamil yang dirujuk dari puskesmas tadi, komentarnya seperti menyalahkan kenapa ndak mau dirujuk ke RS. Saya giliran Saya masuk, Dokter bilang, "ini kan udah(USG) 2 pekan lalu, ndak bakal banyak perubahan" "berarti ndak mungkin sumsang ya Dok" "iya, ini CTG aja dibawah" kira-kira begitulah percakapan yang Saya lupa detilnya. Ketika dilakukan CTG hasilnya ternyata kurang bagus, Kata susternya mungkin karena belum makan siang. Jadi, disarankan makan siang dulu lalu nanti CTG ulang. Dan Alhamdulillah selesai makan, hasilnya CTG nya bagus. Catatan untuk yang akan CTG lebih baik makan dulu agar denin kenyang dan aktif.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: transparent; color: black; display: inline; float: none; font-family: Times New Roman; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-decoration: none; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">Pada pemeriksaan minggu ke 39 pun belum ada kontraksi.</span><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: transparent; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Times New Roman; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-decoration: none; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;"> Pemeriksaan juga normal. </span>Saya melakukan pemeriksaan setiap hari Selasa. Pada hari kemarin ahad, seusai berjalan pagi keluar flek sedikit. Saya malah lanjut tiduran dan fleknya tidak keluar lagi. Petugas Puskesmas sempat cerita bahwa ada Ibu hamil yang diperiksa dan di usg tidak sumsang, qodarullah lahirnya sumsang. Jangan tanya perasaan Saya, cerita tersebut membuat Saya bete sama petugas puskesmas karena jadi takut.<br />
<br />
Hari Jum'atnya, Ibu Saya ada pesanan Catering. Jadi, Ibu harus keluar rumah dan pulang sore. Qodarullah, Jum'at siang kontraksi mulai terasa intens dari jam 10 sampai jam 11. Ketika pukul 10 bilang ke Ibu, kalau udah mulai kontraksi. terus ibu bilang " yah jangan sekarang deh Ras... hehe" "dih gimane orang berasanya sekarang hehe" " yaudah nanti kalau ada apa-apa bilang Le Ayat aja ya" "iya". Akhirnya jam 11 Saya bawa tidur siang. Bangun tidur siang ,kontraksi ilang blas. Tidak jadi bertemu hari ini.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pada pemeriksaan minggu ke 40, karena belum ada kontraksi petugas menyarankan kalau sampai hari Jum'at belum ada kontraksi maka Saya harus dirujuk ke RS.<br />
Pada Rabu malam, mulai terasa kontraksi dan tetap nyaman tidur. Kamis pagi, masih melakukan jalan pagi seperti biasa. Pagi itu udah mikir, Ya Alloh mau saya usaha kayak apa juga emang cuma Engkau yang berkehendak untuk dedeknya lahir. mungkin selama ini Saya menyerahkan kelahiran ini atas usaha Saya ,jalan pagi tiap hari, makan kurma dan sebagainya. Lupa kalau yang pertama dan utama takdirnya Alloh.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dan Apakah kontraksi ini akan berlanjut sampai akhirnya Mu'adz lahir atau hilang setelah selesai jalan pagi ?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-71028509080466299492017-10-27T09:44:00.001+07:002017-10-27T09:44:13.229+07:00Perihal namamu<p dir="ltr">Mu'adz Abdul Hamid</p>
<p dir="ltr">Terinspirasi dari Mu'adz bin Jabal, maka nama Mu'adz ibu pilih untuk namamu, nang(baca : lanang). Sejujurnya Ibu tidak tahu betul, biografi & perjalanan hidup Mu'adz bin Jabal ini. Tapi ada satu hadits, Ibu masih ingat betapa ibu begetar membaca salah satu hadits yang diriwayatkan sendiri oleh Mu'adz bin Jabal ini. </p>
<p dir="ltr">Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pernah mengandeng tangannya lalu bersabda:<br>
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ‏« ﻳَﺎ ﻣُﻌَﺎﺫُ , ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇِﻧِّﻲ ﻟَﺄُﺣِﺒُّﻚَ , ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇِﻧِّﻲ ﻟَﺄُﺣِﺒُّﻚَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺃُﻭﺻِﻴﻚَ ﻳَﺎ ﻣُﻌَﺎﺫُ ﻟَﺎ ﺗَﺪَﻋَﻦَّ ﻓِﻲ ﺩُﺑُﺮِ ﻛُﻞِّ ﺻَﻠَﺎﺓٍ ﺃَﻥْ ﺗَﻘُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻋِﻨِّﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻙَ ﻭَﺷُﻜْﺮِﻙَ ﻭَﺣُﺴْﻦِ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻚَ ‏» ‏[ ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ]<br>
" Wahai Mu'adz, demi Allah aku mencintaimu, demi Allah aku mencintaimu". Lalu berpesan: "Aku wasiatkan untukmu wahai Mu'adz supaya tidak pernah meninggalkan tiap kali selesai sholat untuk berdo'a: "Ya Allah, berilah aku pertolongan untuk selalu mengingatMu, bersyukur serta baik dalam beribadah ". HR Abu Dawud no: 1522.</p>
<p dir="ltr">Ibu bergetar membayangkan bagaimana perasaan orang yang tangannya digenggam Rasul, sambil dinyatakan cinta lebih dari sekali dan diawali dengan sumpah atas nama Rabb. Yang menggenggam tangannya pun bukan sembarang orang melainkan Rasulullah, pemandangan itu pasti epic!<br>
Ibu dulu membaca hadits ini sebelum menikah, belum berfikir untuk menamai seseorang. Yang jadi poin Ibu waktu itu adalah pesan dzikir yang Rasul pesankan sendiri ke Mu'adz. <br>
Dzikir untuk selalu meminta pertolongan Alloh dalam mengingatNya, bersyukur kepadaNya dan baik dalam beribadah. Indah banget kan ya Mu'adz? <br>
Karena Rasul cinta, Rasul pesankan untuk selalu minta pertolongan Alloh ke Mu'adz bin Jabal.<br>
Dan satu hadits ini lebih dari cukup untuk jadi alasan Ibu menjadikan namamu Mu'adz.<br>
Harapan Ibu jelas, supaya kamu menjadi Umat Muhammad yang dicintai RasulNya dan Alloh bantu dalam beribadah kepadaNya. </p>
<p dir="ltr">Abdul Hamid ini nama dari Ayah, kenapa Abdul Hamid? Hamba yang Maha Terpuji. Sunnahnya menamakan anak itu dengan Abdullah (Hamba Alloh) atau Abdurrahman (Hamba yang Maha pengasih) , namun akhirnya Ayah pilih nama Alloh yang lain yaitu al-hamid. Kamu tahu sayang melahirkanmu adalah proses yang isinya selalu membuat Ibu dan Ayah selalu dan tak henti memuji Alloh. Alhamdulillah ... itu yang selalu Ayah jawab kalo ditanya tentang proses kelahiran kamu. Karena beneran deh, Alhamdulillah ... </p>
<p dir="ltr">Perihal kelahiranmu nanti ya diceritakan ditulisan yang lain.</p>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-23706699051179994892016-05-31T05:44:00.001+07:002016-08-17T16:54:35.855+07:00Manda Berbadan dua<div dir="ltr">
Lanjut sequel tulisan Manda nih ...</div>
<div dir="ltr">
Setelah tulisan gimana kalo Manda ada dua ? Trus dilanjut sama tulisan Manda udah berdua...</div><div dir="ltr"><br>
Lanjutannya adalah Manda berbadan dua</div>
<div dir="ltr">
Alhamdulillahiladzi binimati tatimusholihat ... </div><div dir="ltr"><br></div>
<div dir="ltr">
Ketika bulan februari lalu Saya telat datang bulan, tapi masih belum test pack karena nunggu tanggal 15 Februari biar di pas pas in aja sama 15 November tanggal nikah, maksa ya ... karena gak sabar akhirnya test tanggal 13 Februari. Dan Alhamdulillah ... test packnya menunjukkan garis dua merah. Kira-kira kalau dihitung dari HPTP, umur janin udah 1 bulan.</div><div dir="ltr"> </div>
<div dir="ltr">
Dan yang mecengangkan adalah akhir januari, Saya sama suami sempet naik gunung untuk pertama kalinya berdua (ada yang laen sih). Di gunung sana, Saya sempet muntah-muntah karena cuaca lagi ujan tak pikir masuk angin aja. Oalah untung dedek kuaat ... dan sepekan sebelum naik gunung, saya dan suami juga adek Saya naik sepeda dari kemayoran ke Senayan doong, rumah Saya kemayoraan. Tapi Alhamdulillah masih jadi juga dedeknya ini. </div><div dir="ltr"><br></div>
<div dir="ltr">
Semenjak tahu hamil, mulai deh sugesti mual muntah itu muncul. Mulai makan nasi ndak doyan, cepet pusing dan manja. Dan suami Saya dengan sabarnya mau gantiin beberapa pekerjaan rumah yang biasanya Saya kerjain. Nyuci baju misalnya. Jazakallohu khoir. Barokallohu fiihi.</div><div dir="ltr"><br></div><div dir="ltr">Akhirnya tiga bulan pertama, sampai pertengahan april, seakan Saya bukanlah yang dulu lagi. Saya yang dulu geng Pemalu (Pengen Makan Mulu), akhirnya ndak nafsu makan. Makan udah di sugestiin enak2 tetep aja muntah lagi. Kalau kata Audrey adik Saya yang paling bungsu " udah mba yayas makannya jangan yang enak2 ... sayang nanti kan muntah lagi"<br>
</div><div dir="ltr"><br></div><div dir="ltr">Tulisan ini ndak langsung selesai ditulis, akhirnya baru dilanjut lagi pas denin umur 30 minggu, lama emang. Mungkin sudah kepalang bingung sama apa yang pingin ditulis. Entah syukur seperti apa yang bisa Saya ungkapkan ditulisan ini. Berhubung udah 30 minggu aja, jelas ... ini perasaannya makin deg2an aja mau ketemu dedek. Perasaan takut, gelisah dan lain lain untuk proses persalinan nanti. Yang jelas, Saya mohon do'a sebanyak-banyaknya dari semuanya.</div><div dir="ltr"><br></div><div dir="ltr">Dan akhirnya baru Saya posting di saat denin umur 32 minggu ~</div><div dir="ltr">Numpang tethering pulak sama suami.✌</div>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-7421661705899023952015-12-31T05:49:00.003+07:002016-06-28T03:35:42.565+07:00Menikah, Menikah, dinikahi olehmu ternyata ada hal yang harus aku lakukan, maaf bukan keharusan tapi secara sadar atau tidak aku melakukannya. Lima kali dalam sehari, jumlah minimal yang biasa terjadi karenamu tiap harinya.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhou5dFbQeHuzaYlZdQTzAq0fTdAh-7QeKDPzYgR0jccAH3TqCOZfisFZtQfi48ZZ65l1PbNPxMGHRmbuQWNISN0b1k8OAZvC_CHaYkw1k9zzvgGkhqG7eq6URtc7EqcyhW95S0ODO2Y3KQ/s1600/larasblog.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhou5dFbQeHuzaYlZdQTzAq0fTdAh-7QeKDPzYgR0jccAH3TqCOZfisFZtQfi48ZZ65l1PbNPxMGHRmbuQWNISN0b1k8OAZvC_CHaYkw1k9zzvgGkhqG7eq6URtc7EqcyhW95S0ODO2Y3KQ/s1600/larasblog.jpg" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku sangat senang di waktu lima kali ini. menuliskannya pun rasa-rasanya agak sulit. Mungkin ini konsekuensi menikahi lelaki sholeh sepertimu. konsekuensi yang menyenangkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>Aku minimal jatuh cinta lima kali sehari padamu</i>, yaitu pada waktu-waktu sholat. Aku jatuh cinta pada caramu bangun dari tidur, duduk atau hal - hal lain ketika kamu mendengar Adzan. Atau pada saat di tempat yang tidak terdengar Adzan, kamu akan membuka situs yang berisi waktu-waktu sholat. Aku jatuh cinta pada caramu mengganti baju kaos yang biasa kamu pakai di rumah bahkan kadang ke warung atau kemanalah tapi kamu ganti dengan koko dan atau kemeja. biasanya, kalau rambutmu sedang acak-acakan kamu akan menggunakan peci. Aku jatuh cinta pada wangi yang kamu semprotkan ketika hendak berangkat ke Mesjid. Semoga Rabb-mu juga menyukainya. Aku suka saat kamu kebingungan mencari sendal yang akan kamu pakai ke Masjid, sambil kadang berpikir nanti hilang atau tidak. hehe. Dan Akupun suka mengambilkan kacamata yang akan kamu pakai sebelum kamu menemukannya sendiri. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku jatuh cinta pada hal-hal sederhana darimu, pada kebiasaan-kebiasaanmu di lima waktu. Karena ketahuilah hal-hal sederhana darimu sudah membuatku jatuh cinta. </div>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-28709324670605775532015-12-15T08:25:00.000+07:002015-12-16T07:19:45.924+07:00Manda udah 'berdua'<div dir="ltr">
Ini adalah jawaban dari tulisan Ka(pten) Nasti tepat sebelum postingan yang ini. Sebenarnya tulisan atau challenge itu terjadi jauh sebelum Saya, akhirnya 'berdua'. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sebulan, tepat hari ini udah sebulan Saya 'berdua'. Ada yang berubah ? banyak. Sekarang Saya udah bukan anak kampung Irian lagi, Sekarang Saya ngontrak 'berdua' di daerah Tangerang. Tempat ngajar Saya-pun berubah, walau masih di Bimbel yang sama.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Soal kontrakan ada dialog lucu antara Rafli, sepupu Saya, dengan Mas Adit, suami Saya. Ketika pindahan H+2 dari hari pernikahan ke Tangerang, Rafli yang harusnya Sekolah sampai bolos Sekolah buat ikutan.</div>
<div dir="ltr">
Rafli : " Mas Adit, ini rumah mas Adit?"</div>
<div dir="ltr">
Mas Adit : " Bukan Fi, ini Rumah Orang, Mas Adit ngontrak"</div>
<div dir="ltr">
Rafli cengar cengir gak jelas sambil bilang : " berarti nanti kalau ngajakin orang main ke sini, gini dong "Maen ke rumah orang(kontrakan gue) yuk?!""</div>
<div dir="ltr">
Mas Adit : " hahahaha"</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Terlalu dini untuk menceritakan apapun pada umur penikahan yang seumur jagung ini. Eh, btw umur jagung berapa lama sih ? ya segini-an kali ya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Perasaan Saya kadang berubah lebih sensitif, ke-tidak bisa-an Saya pada hal-hal tertentu misalnya. dulu mah sedihnya biasa aja ini bisa jadi lebih sedih. Atau kalau ada yang bicarain hal tersebut Sayanya diem diem Baper. Saya paham sih, mereka mungkin udah ngelewatin fase itu juga bahkan mereka nggak nganggep itu nyinggung, karena Saya pernah di posisi biasa-biasa tersebut juga. Alhamdulillah sih, Saya punya temen yang bilangin dan ngilangin ke Baper an Saya. iya, temen hidup maksudnya. ((peace))<br />
<br />
Jadi, karena pernikahannya masih seumur jagung ya kayak jagung lah ya jagung manis~</div>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-50784079537231992082015-12-11T14:52:00.001+07:002015-12-11T14:55:51.094+07:00Tulisan Nasti : Kalau Manda jadi dua? <p dir="ltr">Manda bilang challenge ini cuma becanda. Sayangnya dia becanda disaat gw udah gak senang di ajak bercanda. Gw maunya diajak serius. Serius. Hahaha</p>
<p dir="ltr">Mm.. Kalo Manda ada dua gimana? Kalo menurut gw sih gak akan gimana gimana karna itu gak mungkin terjadi. Hahaha. Kelar kan nulisnya.</p>
<p dir="ltr">Oke, mari berandai andai. Kalo Manda ada dua. Buat gw sih yang satu bakalan jadi sia sia ajah. Gak akan ada manfaatnya, sebab apa? Sebab satu orang Manda ajah udah bisa memainkan semua perannya dengan baik kok. *Tsaaah…* #JilbabGeratis</p>
<p dir="ltr">Sebagai anak sulung Ibu Bapaknya, yang sekaligus menjadi Kakak ketiga adiknya. Sebelum kalian anggap gw lebai menilai ini buat Manda, atau tidak objektif karna dia temen deket gw, kalian boleh deh cek tulisannya tentang Ibu yang tak pernah kecewa. Dibagian yang menceritakan bahwa dulu Bapak nya sangat ingin sulungnya adalah anak laki laki, dengan harapan untuk bisa mendidik adiknya.. namun sayang, takdir tak memberikan Bapak pilihan. Sulungnya ternyata seorang anak perempuan, Amanda Larasati. Lantas Apa Bapak ibunya kecewa? Jawabnya tidak. Karna meski perempuan, seorang Manda tetap bisa mendidik adik adiknya, seperti yang diharapkan Bapak.</p>
<p dir="ltr">Nah. satu Manda udah cukupkan memenuhi harapan Bapak Ibu, dan tidak mengecewakan mereka. Lalu buat apa ada dua? Oh mungkin Ranti sang adik memerlukan tambahan satu Mba Yayas (panggilan kesayangan Manda) , untuk jaga jaga kalo proposal anggaran belanjanya tidak di acc sama Mba yayas1 bisa minta acc sama Mba yayas2. Mungkiin.. </p>
<p dir="ltr">Lalu lalu,.sebagai seorang perempuan. Sebagai seorang Amanda Larasati. Duh, udah lah yah cukup satu ajah yang kayak gini gak perlu dua apalagi tiga. Satu ajah udah bisa bikin antrian buat kaum omblowan. Apalagi dua? Bisa makin berat juga persaingan kaum omblowati . Hahaha</p>
<p dir="ltr">Lalu lalu, sebagai teman. Nah ini, satu Manda ajah udah sering bikin pusing, apalagi dua?!<br>
Kalau Manda ada dua, mungkin gw sebagai teman akan kewalahan menghadapinya. Soal imajinasi imajinasinya yang kadang bener kadang ngawur, soal soal “fisika” kehidupannya itu. Soal celoteh celoteh pintarnya yang entah dari mana dia dapat yang memaksa saya untuk mikir. Sampai soal tebak tebakannya yang gak penting, tapi juga gak mau diabaikan. Pusing kan? Hahaha.. Tapi tersebab itu semua satu Manda udah cukup bisa bikin suasana macam suara jangkrik jadi rame lagi. Juga hal hal sepele bisa jadi lucu sampai ada maknanya. Dan semua itu juga yang bikin gw gak pernah merasa sedih seperti yang dia sangka, karna notif dihenpon gw cuma penuh dari seorang Manda. Sebab satu Manda udah cukup mengusir kesepian hidup gw. *tsaaah.. #JilbabGeratis Hahaha</p>
<p dir="ltr">Ah udahlah gak perlu dipikirin lagi kalo Manda ada dua. Karna memang gak perlu ada dua Manda, juga kalau pun ada yang merasa perlu itu tak akan terjadi. Sebab Manda sudah diciptakan satu saja. Mungkin yang perlu dipikirkan adalah, kalo Manda udah “berdua” gimana nda?</p>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-33717678305846062222015-11-14T17:11:00.001+07:002015-11-14T17:11:50.922+07:00How to reach Masjid Al-Mu'minin<div class="MsoNormal">
<span style="text-indent: -0.25in;">1.</span><span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; text-indent: -0.25in;">
</span><span style="text-indent: -0.25in;">Kendaraan umum</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Naik kereta</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto;">
Pilihan turun di stasiun:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Stasiun Senen</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Pilihan pertama : keluar stasiun naik metromini U 24.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Pilihan kedua : jalan ke terminal senen, naik
metromini P 10.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]--> Stasiun
Kemayoran</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Pilihan pertama : Naik taksi atau ojek </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Pilihan kedua : keluar stasiun naik Metromini P
11, turun bendungan jago. Dari bendungan jago naik p 10.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Naik angkutan umum</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto;">
Kalau naik transjakarta.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto;">
Pilihan turun di shelter :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->LANDAS PACU KEMAYORAN</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Pilihan pertama: naik ojek</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Pilihan kedua: jalan ke arah RS Mitra Kemayoran,
lalu belok kanan ke arah jembatan marto, kemudian jalan lurus terus sampai
jembatan pintu air. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->GALUR</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Jalan menuju U24 ngetem di dekat lampu merah
galur</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->ASTRA</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Dari sebelah astra, naik mikrolet 37 ke arah
senen, kemudian turun di jembatan dempet. Dari dempet naik p10 ke arah jembatan
pintu air.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Naik angkutan umum apapun.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto;">
Naik apapun kendaraan yang ke Terminal Senen, dari situ tinggal naik
metromini P.10. turun di jembatan pintu
air kampung Irian.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto;">
TEMPAT TURUN ANGKUTAN UMUM :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 2.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level4 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span><!--[endif]-->Metro mini U.24</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; text-indent: .5in;">
Turun di jalan Dakota raya, tapi dikenal umum dan sopir
Metro mini adalah jembatan marto. Pastikan udah di jembatannya ya, dari situ
jalan lurus. Sampai nanti di jembatan pintu air. Nanti bisa pilih masuk gang kampung irian 3
(kanan jembatan ) atau kp. Irian 2(kiri jembatan, jalan dikit)</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt63McNIK9Jx3Kzd4ZrvWeCuyPjFuSiz8ZjvQM_p5NfcErIjYwhuH1F8PIbqfEPCtxQ0aD9kIv1Hc9TJWUNCmEQRiT4824-biGZpF7BADi3SQ_igiczAbzTFBcQEV466WWs8BDr6H0bG7E/s1600/jembatan+marto.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt63McNIK9Jx3Kzd4ZrvWeCuyPjFuSiz8ZjvQM_p5NfcErIjYwhuH1F8PIbqfEPCtxQ0aD9kIv1Hc9TJWUNCmEQRiT4824-biGZpF7BADi3SQ_igiczAbzTFBcQEV466WWs8BDr6H0bG7E/s400/jembatan+marto.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">JEMBATAN MARTO</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 2.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level4 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span><span style="text-indent: -0.25in;">Metromini P.10</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0in;">
Nanti bisa pilih masuk gang
kampung irian 3 (kanan jembatan ) atau kp. Irian 2(kiri jembatan, jalan dikit)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in;">
<v:shape id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_i1027" style="height: 160.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 403.5pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata cropbottom="17364f" cropleft="1575f" cropright="3151f" croptop="13443f" o:title="" src="file:///C:\Users\hp1000\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto;">
<v:shape id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_i1026" style="height: 142.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 468pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata cropbottom="15311f" croptop="14750f" o:title="" src="file:///C:\Users\hp1000\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png">
</v:imagedata></v:shape><v:shape id="Picture_x0020_10" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 174pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 294pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata cropbottom="15652f" cropleft="15859f" cropright="8507f" croptop="6539f" o:title="" src="file:///C:\Users\hp1000\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh69aekTXiFwq62B9iayTcIf3EqVORkbHT8OlA0sYUS4tpZHjaYHYzB6tYrugviY6Oap8S6lh5nVR0oaJxpUlMdOom0spRBZwUthqxx-8fsqzISRvXf1CUqZAJgnWM99KTR3O7Gz3ftk-fl/s1600/jembatan+pintu+air.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh69aekTXiFwq62B9iayTcIf3EqVORkbHT8OlA0sYUS4tpZHjaYHYzB6tYrugviY6Oap8S6lh5nVR0oaJxpUlMdOom0spRBZwUthqxx-8fsqzISRvXf1CUqZAJgnWM99KTR3O7Gz3ftk-fl/s400/jembatan+pintu+air.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">JEMBATAN PINTU AIR</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJb8n28ScWzxTm1LqbltQDgP1LKLH8p6N7rTq3Vw2d0JiR5bezwXQVLTIgvY3djiG07fKGFAO4GsWlrs5YlYjOetXMuXHbVJ9kd9_hDjMoSlZueDmIj1oU1aB3n9HZFfb4Y1jzq_FthXwm/s1600/KP.+IRIan+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJb8n28ScWzxTm1LqbltQDgP1LKLH8p6N7rTq3Vw2d0JiR5bezwXQVLTIgvY3djiG07fKGFAO4GsWlrs5YlYjOetXMuXHbVJ9kd9_hDjMoSlZueDmIj1oU1aB3n9HZFfb4Y1jzq_FthXwm/s640/KP.+IRIan+2.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kampung Irian 2</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: 12.8000001907349px; text-align: left;"><b>Semoga Mempermudah temen-temen yang mau hadir di pernikahan Saya besok. Sebenernya nikahnya di Sasana Krida, tapi Sasana Krida itu sampingnya Al-Mu'minin kok. <u><i>Jazakumulloh khoiron</i></u> ya udah pada mau luangin waktu buat dateng. Semoga Alloh mudahkan perjalanannya... </b></span></div>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-89062785374579004822015-11-10T07:34:00.000+07:002015-12-16T07:48:57.763+07:00Tulisan Nasti : H-5hamintujuh kemarin, jadilah sesuai yang saya rencanakan untuk pergi melunasi janji ke anak umi nomor satu, naik bus tingkat. bersama manda dan tante hesti. *tante hesti dluar rencana sih* *salam dua jari*<br />
ini rada maksa sih perginya, dan sedikit kurang ajar. gak pake mikir manda harus bebenah dulu dirumah setelah rapat panitia yang ninggalin gelas dan piring kotor banyak. maaf yah ibuk manda.. saya terlalu gak mau rugi dengan sisa hari manda. \kayak apaan sisa hari\<br />
<br />
gimana yah buk, saya semacam gak mau kehilangan moment ajah sama manda. padahal kalo dipikir, ibu lebih berhak yah untuk itu. anak ibu ini menyenangkan bu. serius deh. yaah beberapa emang suka bikin kaget sih. tiba tiba gtu. tiba tiba nanya "apa pertanyaan paling sulit dalam hidup kalian" ini dgrup wasap bu. sekali waktu pernah juga japri saya kayak gini "kak, kalo kaka laki laki kakak bakal naksir aku gak?" nah. itu kayak gtu anak ibu, selain manda gak ada temen yang suka nanya aneh aneh tapi bikin mikir bu. hahaa<br />
<br />
yang bikin seneng dari manda itu mulutnya bu, entah kenapa yah cerita yang keluar dr mulut manda itu jadi lebih hidup jadi lebih bisa dilihat sisi lucunya, sisi positifnya. udah gtu anak ibu ini, kenapa yah bisa buanget percaya saya padahal kadang saya ajah gak percaya sama diri sendiri. haha.. nah yang ini bu, soal kepercayaan ini yang kadang bikin saya nekat ajah ngajak anak ibu kesana kemari. *sungkem* maaf yah bu, beneran minta maaf kalo saya sering ngajak manda main, kadang bikin ibu cemas. tapi gak semuanya saya yang ngajak kok bu, kadang manda juga yang ngajak atau mancing mancing saya buat packing *laah~~<br />
pasti ibu punya lebih banyak moment bareng manda yang lebih lebih menyenangkan lebih unforgetable. halaah.. saya yang sedikit ajah jatuh cintanya kayak gini bu sama anak ibu. seandainya saya laki laki, ibu mau gak nerima saya jadi menantu ibu. hehe.. oia, sebelum keduluan sama calon menantu pertama ibu, saya mau ngucapin : terimakasih sudah melahirkan manda ke bumi.<br />
ps : nda, gak pake dsuruh, ini postingan bakal dikasih liat ke ibumu kan?!mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-9141917916481153652015-11-07T20:00:00.000+07:002015-12-16T07:48:27.344+07:00Tulisan Nasti : H-8<h1 data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0" style="background-color: white; border: 0px; font-family: proxima-nova, 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-weight: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.0" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn5RdGjStcXxnSwTN7ORewruLBlj5haFFstlTxoFTIcD6OmmGSrflQmXnxPAuAdMkwrydWOTdciCarUd5j03t6vG5cvt6Soybh5U7BMzvL_IWLIwXDl1MpxJD6zPajvkBugBd4FaeFXNI0/s1600/IMG_0092.JPG" imageanchor="1"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn5RdGjStcXxnSwTN7ORewruLBlj5haFFstlTxoFTIcD6OmmGSrflQmXnxPAuAdMkwrydWOTdciCarUd5j03t6vG5cvt6Soybh5U7BMzvL_IWLIwXDl1MpxJD6zPajvkBugBd4FaeFXNI0/s320/IMG_0092.JPG" width="320" /></a></span></span></h1>
<h1 data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0" style="background-color: white; border: 0px; font-family: proxima-nova, 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-weight: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.0" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></span></h1>
<h1 data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0" style="background-color: white; border: 0px; font-family: proxima-nova, 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-weight: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.0" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">kabut tipis pun turun pelan pelan, di lembah kasih lembah mandalawangi. tetoooot. bukan bukan foto ini bukan di mandalawangi, tapi soal kabut yang turun pelan pelan benar adanya, pemandangan itu saya nikmati bersama teman terkasih Amanda yang tidak wangi. hahaha. Tidak wangi itu bukan berarti bau yak. *salam dua jari* *pis lope en gaul nda* </span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline1/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.2" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">manda masih inget gak sama celotehan mu waktu itu? aku tidak. tapi aku menemukan catatan kecil mu untuk yang sewaktu waktu terlupakan. soal kabut yang kita hadapi kala itu, yang menutupi langkah kita harus kemana. atau menutupi seseorang yang sedang menuju kita. kamu bilang bahwa pada saatnya nanti kabut itu akan turun dan hikmah di baliknya akan terbuka, terlihat jelas. Maka kita nikmati saja kabut itu. Indah juga kan. Iya indah.</span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline3/=10" /><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline5/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.5" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kini, kabut mu benar benar telah turun. dan menyingkap kan hikmah jawaban yang ada di baliknya dengan jelas. Sedang untuk ku, dia masih menggelayut mesra meminta ku menikmatinya lebih lama dari mu. </span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline7/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.7" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dan soal permintaan mu, untuk mengulangi moment itu "berempat" sepertinya harus tertunda sampai waktu yang tidak bisa aku tentukan. Tapi mungkin, kamu bisa menentukan waktunya. dengan membantu mencari tambahan satu orangnya. *nyengir*</span></span></h1>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-12377298707260440932015-11-06T20:00:00.000+07:002015-12-16T07:47:54.127+07:00Tulisan Nasti : H-9<h1 data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0" style="background-color: white; border: 0px; font-family: proxima-nova, 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-weight: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
[NO FOTO]</h1>
<div>
<br /></div>
<h1 data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0" style="background-color: white; border: 0px; font-family: proxima-nova, 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-weight: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.0" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">tema foto ini adalah </span><a data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$text0/=1$entity0/=010" href="https://www.instagram.com/explore/tags/terfavorit/" style="border: 0px; color: #125688; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">#terfavorit</a><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.2" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> . ya eskrim yang di tangan, ya temen ngobrol yang mukanya sengaja saya alangin sama cup eskrimnya. mcflurry plus manda sama dengan bahagia sih. soalnya ditraktir jadi rasa manis eskrimnya bikin bahagia. hahaha</span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline1/=10" /><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline3/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.5" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">foto ini diambil dua hari lalu, h minus sebelas menuju hari perayaan cintanya. hari itu berdalih ketemuan buat nganter undangan ke rumah, saya malah manfaatin malam itu buat keluyuran, sisa hari tinggal sedikit untuk main main kan. hahaha</span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline5/=10" /><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline7/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.8" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">malam itu, bisa jadi malam terakhir kami makan malem bareng juga mendengarkan lagu "selimut tetangga". entah kenapa lagu itu sering ada di sela sela pertemuan kami tanpa kami minta. hahaha . semoga itu isyarat agar kelak kami jadi tetangga, tanpa isyarat kami harus berbagi selimut. *apasih*</span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline9/=10" /><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline11/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.b" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">malam itu, manda menantang dirinya untuk nulis </span><a data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$text12/=1$entity0/=010" href="https://www.instagram.com/explore/tags/10dayswritingchallenge/" style="border: 0px; color: #125688; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">#10dayswritingchallenge</a><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.d" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> dan ngajak saya juga. berhubung gak ada ide apa yang mau ditulis jadi yah cerita ini aja. kalo tantangan itu bermaksud mencari tulisan siapa yang lebih baik diantara kami, manda juaranya! tapi kalo sekedar untuk manda gak merasa sendirian dalam tantangan, gw rasa gw bisa melakukan nya.</span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline13/=10" /><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline15/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.g" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ps: gw temenin lu nda sampai habis masa lajang mu. </span><br data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.$newline17/=10" /><span data-reactid=".1.1.0.0.2.1.0.0.1.i" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">karna bersama mu mission always complete.</span></span></h1>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-75173741810868493462015-10-25T03:07:00.002+07:002015-10-25T03:07:33.316+07:00Yang terbaik adalah Ibu<i>Terima Kasih untuk sepakat denganku dengan judul diatas.</i><br />
<br />
Dengan campuran perasaan yang bergemuruh Saya ingin sekali menuliskan ini.<br />
Menjalankan apa yang menurut Kita penting dan harus adalah sesuatu yang terkadang menakutkan bagi Kita, terlebih ketika Orang orang terdekat kita seperti Orang Tua, Kakak atau adik tidak sama dengan kita.<br />
Banyak hal diluar sana yang membuat kita paham tentang beberapa kebenaran lain yang tidak ada di dalam rumah.<br />
Dan, Guys, Here I am.<br />
Menjadi anggota Rohis ketika bersekolah di SMA, dan memutuskan untuk tidak hanya menjadi "islam" yang tertulis di KTP adalah perjuangan. Beberapa nilai yang dianggap tidak sewajarnya pada masyarakat, membuat Kita merasa harus berjuang mejalankan nilai-nilai tersebut, sebut saja dengan memakai rok, memanjangkan jilbab, memakai kaos kaki, tentu maksud saya sebagai muslimah. Hal lain seperti aturan berkomunikasi dengan lawan jenis, tidak menyentuh yang bukan mahrom, tidak memandang lama-lama lawan bicara yang berbeda jenis adalah sesuatu yang pada saat SMA mulai coba diterapkan. Nilai kebenaran yang oleh beberapa masyarakat terlihat aneh.<br />
Saya selalu merasa bahwa beban hanya ada pada yang menjalankan. Bagaimana harus memahamkan kedua orang tua yang baru tahu 'nilai kebenaran' tadi lewat tingkah anaknya? Bagaimana Saya yang sejak dahulu SMA menjadi 'aneh' bagi orang orang di rumah? Bagaimana Saya yang pada akhirnya di detik ini merasa nyaman dan bisa memahamkan mereka bahwa ini Saya dengan segala perintahNya? Saya merasa beban Saya agak sedikit ringan karena menganggap mereka akhirnya paham dan tahu betul apa maunya anak sulungnya ini.<br />
Sampai kemarin malam, terjadi obrolan tengah malam dengan Ibu, Ibu bilang beberapa saudara dan temannya protes karena akan ada acara yang digelar namun tidak sesuai dengan masyarakat umum,<br />
" jangan mau kalah lah sama Anak"<br />
" Jangan diikutin lah anaknya kalau mau yang aneh-aneh"<br />
Kalian mahu tahu jawaban Ibu Saya apa?<br />
Ibu bilang " gue sih ngerasa dulu gak bisa ngejalanin apa anak gue lakuin sekarang dan gue rasa itu baik." Jawaban dengan bahasa 'gue' karena memang untuk menjawab pertanyaan dari teman dekatnya.<br />
Ternyata yang berjuang dengan omongan-omongan yang kurang menyenangkan adalah bukan cuma Saya aja. Dan Saya baru sadar ketika denger cerita ini dari Ibu. Dan Terima Kasih Ibu sudah mendukung Saya.<br />
bahkan saat Saya gak disitu. ini terharu.<br />
Sampai di titik ini Saya paham bahwa selalu banyak pertentangan untuk menjadi baik. Dan segala puji bagi Alloh yang sudah memahamkan kepada Ibu Saya tentang beberapa nilai yang Saya jaga selama ini.<br />
Kalau dalam <a href="http://mandayas.blogspot.co.id/2012/07/doa-perempuan-biasa.html" target="_blank">do'a perempuan biasa</a>-nya Fadh Djibran yang sekarang berubah jadi Fadh Pahdephie bilang<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #351c75; font-family: Neucha; font-size: 14px; line-height: 19.6000003814697px; text-align: justify;">Tuhan, aku mencintai ibuku, maka bila aku memang boleh menyayangi dan membahagiakannya, berilah kemampuan untuk menyayangi dan membahagiakannya. Bila kecukupan harta bisa membantuku membahagiakannya, sesungguhnya bukan harta yang aku minta. Tetapi bila cara itu memang bekerja, apa boleh buat, kenapa tidak jika aku memang harus menjadi orang yang kaya ? Sungguh sebenarnya bukan kekayaan yang aku inginkan, tetapi bila itu menjadi sebab bagi terwujudnya sesuatu yang kuharapkan dan Kau mengijinkannya, aku hanyalah perempuan biasa yang tak akan sanggup menolaknya.</span> </blockquote>
do'a Saya lain bang, yang terbaik adalah memiliki Ibu yang paham betul anaknya ingin menjalankan nilai nilai kebenaran. Berdo'alah agar orang orang di dekat kita paham tentang alasan dan dasar kita menjalankan sesuatu.<br />
Soal kecukupan harta, malam itu Ibu bilang sesuatu yang indah juga.<br />
"Laras tahu, beberapa orang yang anaknya diberikan harta lebih,tapi Apa ada yang sebaik anak-anak Ibu? itulah Ibu ngerasa Alloh nggak ngasih harta lebih, tapi anak-anak Ibu sendirilah yang jadi hartanya"<br />
Apa yang paling menyenangkan selain dianggap sebagai harta oleh Ibu sendiri. Ibu memang yang terbaik Bu.<br />
Jaga Ibu, Ya Alloh, selalu, saat Saya masih dekat dan mungkin nanti ketika jauh.<br />
<br />
Kelak, ketika Saya menjadi Ibu, Semoga bukan kecukupan harta yang menjadikan sebab Saya menjadi bahagia. Seperti Ibu yang paham bagaimana menjadi bahagia bukan karena perkara dunia. Semoga.<br />
Cinta Ibu ... banget <3<br />
<br />mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-14291005696309438302015-07-06T07:19:00.001+07:002015-07-14T20:47:10.175+07:00Lahir di Bulan RamadhanKetika berbicara soal Ramadhan, maka terlalu banyak pilihan cerita yang harus aku ceritakan.<br />
Bukankah semua sepakat bahwa terlalu banyak cinta ketika ramadhan, ketika pahala disajikan berlipat-lipat dibanding bulan lainnya.<br />
Ketika berbuat amal sholeh dipermudah karena gembongnya syaiton diikat sekaligus Alloh sediakan balasan yang begitu banyak.<br />
Alloh memang Ar-rohim ... Bukan terlalu penyayang tapi Maha penyayang.<br />
Kalian tahu bahwa kata <b>"terlalu"</b> jauh amat kecil dibandingkan <b>"Maha"</b>.<br />
<br />
Salah Satu kenapa Ramadhan spesial adalah Aku lahir di bulan ini. hehe.<br />
Iya,kata Ibu, aku lahir di bulan ramadhan. Nama Amanda diambil dari kata Ramadhan.<br />
Darimananya ? Ramadan ->Ramanda -> Amanda . begitu katanya nama aku bertransformasi. (maaf kalau maksa)<br />
Tidak ada hadits ataupun ayat qur'an yang menyebutkan bahwa anak yang lahir di bulan Ramadhan akan menjadi anak yang sholih ataupun sholihah. Tapi, Aku selalu merasa tersanjung mengingat bagaimana perasaan Ibu kala itu, bagaimana dadanya dikaruinai kebahagiaan yang melimpah, Ramadhan saja sudah spesial ditambah lagi kelahiran putri pertamanya. Dadaku bergemuruh membayangkan bagaimana do'a-do'a kebaikan untukku mengalir dari mulut ibu di bulan yang banyak waktunya termasuk waktu-waktu mustajab berdo'a. <br />
<blockquote class="tr_bq">
"Barangsiapa yang dikaruniai kebaikan maka Alloh-lah yang memnberinya, dan barang siapa yang dijaga dari kejelekan maka Alloh-lah yang menjaganya"</blockquote>
Ah, <strike>mungkin</strike> Alloh yang memang menjaga, secara random aku udah pake jilbab aja dari lima sd, dari situ kalo diingat banyak kebaikan yang Alloh kasih dan kejelekan yang Alloh jaga dariku.<br />
<br />
Selain aku yang lahir dibulan ini, ada lagi hal yang cukup membanggakan lahir dibulan ini. tepatnya tahun 2012 lalu, gelar S1 pun lahir hehe. Sarjana Sains.<strike> Perjuangan banget emang kalau diingat tentang gelar ini. Kalo diinget kayaknya nggak mau lagi deh bikin skripsi. iyalah kan udah lulus. tekanannya itu loh.</strike> Dibulan ramadhan tahun 2012 ada hal yang tidak berhenti aku minta di setiap sahur, sujud, antara adzan dan iqomah, buka puasa, dan banyak waktu mustajab lain : Semoga bisa lulus tahun ini. beneran. do'a itu ngubah yang tadinya nggak bisa sidang jadi bisa sidang. karena emang udah hopeless. nggak minta lagi ke dospem atau lain lain tapi langsung sama Alloh, eh <i>alhamdulillah</i> dikabulin. Berharap tuh emang cuma sama Alloh aja sih yang nggak bikin kecewa. Ramadhan tahun ini bertepatan sama pengumuman atau ujian masuk kampus atau sekolah juga kan ya, pasti pada makin afdhol nih berdo'anya. ayo yang pada berharap masuk kampus/sekolah manapun, banyak banyak berdo'a ya.<br />
<br />
Nah, Alloh aja nggak bakal ngecewain kita kalo kita bener berharap sama Alloh masa kita hamba-Nya nggak mau taat sama perintah Alloh. Misal puasa, Ramadhan berarti tentang salah satu rukun islam: Puasa.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm-v9LRmbnrHi5LsJ-ke0p0GxgNfTFMBCAzUJFJdWKwMBftyoMEBKF3uacDqEbatIhzBAo0mOMhip2-IG03t6SVuBfWAVep6b-bVuBr6V0c6kZNZO4Wc4dX4BibrBFUL7XlbGhnQzs0atK/s320/1436132670321.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">edit with piclab & font studio</td></tr>
</tbody></table>
Surat cinta dari Alloh ini udah jelas banget buat dibaca. Semoga niat berpuasa kita benar karena Alloh. emang ada karena yang lain ? bisa aja ya karena yang lain puasa ya kita ikut aja. bisa karena pengen kurus. bisa karena emang ndak punya uang buat makan. Puasa ini Alloh langsung loh yang akan nilai ibarat skripsi yang tadi udah kita bikin mati-matian itu diuji langsung sama Dosen. Kalo skripsi, lulus dapet gelat sarjana sedangkan puasa tujuannya biar kita jadi hamba yang bertakwa. Kalo Sarjana adalah gelar yang kita dapet setelah menempuh ratusan sks tapi takwa sendiri ndak ada gelarnya. Emang apa sih Takwa ? Takwa dijelaskan dengan indah oleh Thalq Bin Habib Al’Anazi dalam Siyar A’lamin Nubala, 8/175<br />
<blockquote class="tr_bq">
“Taqwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap ampunan Allah, meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap adzab Allah”</blockquote>
Jadi, puasa itu supaya kita jadi orang bertakwa. Yang nantinya kita bakal taat sama Alloh karena emang itu perintahNya yang kalo kita ninggalin maksiat juga karena Alloh. melting ndak sih bacanya~ .<br />
<br />
Pada akhirnya, kita kembali butuh bantuan Alloh buat ngelaksanain perintahNya. Siapa yang nggak berharap lulus dari puasa di bulan Ramadhan? Semoga Ramadhan ini, kita lahir .... sebagai manusia yang bertakwa. aamiiin<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #6b6a6a; font-family: 'Trebuchet MSe', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;"><a href="http://indonesian-hijabblogger.com/2015/06/ihb-blog-post-challenge-ramadhan/" target="_blank">Tulisan ini diikutkan dalam IHB Blog Post Challenge Ramadhan</a></span></div>
mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-64946870217847678862015-05-14T06:29:00.000+07:002015-05-14T06:29:09.932+07:00Cerpen : Meninggalkan<blockquote class="tr_bq">
Kamu,<br />
Selamat bahagia.<br />
ternyata waktumu yang lebih dulu sampai.<br />
Aku ? masih disini. tapi tidak kesakitan seperti yang kamu kira.<br />
Aku samar samar baik-baik saja.<br />
Setelah berteman baik dengan prasangka-prasangka buruk tentangmu,<br />
Aku menjabarnya satu-satu.<br />
kemungkinan pertama yang ada dibenakku adalah kamu tidak hanya menujuku,<br />
tapi juga yang lain, bersamaan.<br />
keputusan mundur karena keluarga itu, bagaimana kalau aku bilang itu bohong,<br />
iya, itu prasangka burukku yang kedua.<br />
kamu yang katanya punya andil besar dalam menyelesaikan dalam menyelesaikan masalah keluargamu itu,<br />
kamu yang katanya terpukul atas apa yang ada itu,<br />
kamu yang meminta waktu lebih dari sepuluh hari untuk mengabarkan ke Ayahku akan keputusanmu itu,<br />
tapi sekaligus yang hari ini melangsungkan pernikahan, tapi bukan denganku.<br />
Waktu itu aku hanya berpikir mengapa aku dibohongi, dan tak layakkah aku diperlakukan jujur ?<br />
Setelah semua harapan-harapan baik yang kamu utarakan.<br />
baiklah, aku sudah bilang sejak awal kalau aku memilih berteman baik dengan prasangka buruk itu.<br />
pertama, kalau kamu menempuh cara yang salah, kamu yang berdosa, aku jelas tak apa, aku tak perlu repot-repot memikirkannya.<br />
kedua, Masalah keluarga(mu) yang kamu jadikan alasan untuk mundur dulu, dan sekarang kamu menikah, berarti masalah keluargamu sudah selesai.<br />
ketiga, karena kamu pergi untuk alasan yang lebih baik,orang yang lebih baik dan tentunya Alloh tahu memang ini yang terbaik.<br />
selamat bahagia.<br />
benar benar bahagia.</blockquote>
Aku lipat kertas itu, kumasukkan kedalam tempat dimana dia berasal amplop coklat bertuliskan <i>Happy Wedding</i>. Aku hanya tak habis pikir, " Kenapa berita ini sampai padanya?" . Padahal pernikahan aku hari ini pun tak banyak yang tahu, teman-temanku pun tidak. Kenapa dia harus tahu? Kenapa dia mencari tahu? Kenapa dia ucapkan selamat ? Ah, nanti saja kupikirkan, sekarang aku harus menyiapkan betul latihan untuk <i>ijab kabul</i> nanti. Surat ini tak boleh mengubah apapun, pernikahan ini harus terjadi. Setidaknya aku hanya mematahkan harapan satu perempuan, Kalau pernikahan hari ini gagal bisa dua perempuan yang patah karenaku. Aku tahu keputusan meninggalkannya adalah tepat. Bukan karena ia punya banyak kekurangan, tak ada yang membuatku keberatan atasnya. Tapi, dengan surat itu tiba di tanganku, sekarang aku samar samar tenang. aku meninggalkan perempuan yang punya pemahaman baik, tentang harapan dan takdir. Akan ada seseorang yang lebih baik dariku untuknya. Semoga.<br />
<br />
p.s ini cerpen pertama gais, maapin kalo masih amatir.mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6566780125015048824.post-26894506411234810762015-04-24T17:25:00.001+07:002015-04-30T04:59:32.245+07:00Membaca terjemahan<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjioD0IB2xA5k39cMSbvF5FN3CqxKyGuJTPjQr4IfpUgYFuJGI9k_AGnnxZ7DBHxB1fV7vogo4fT2qfAWk8nyjsAPsgU2JH7y4rKlLkajmzknkyPORUM7vTp58UErsbTLvJMpRC2XaFWe0V/s640/IMG_20150424_172050.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjioD0IB2xA5k39cMSbvF5FN3CqxKyGuJTPjQr4IfpUgYFuJGI9k_AGnnxZ7DBHxB1fV7vogo4fT2qfAWk8nyjsAPsgU2JH7y4rKlLkajmzknkyPORUM7vTp58UErsbTLvJMpRC2XaFWe0V/s640/IMG_20150424_172050.jpg" /></a>Saya tahu persis Saya bukan ahli nya dalam menafsirkan alqur'an tapi membaca terjemahan quran yang berbahasa indonesia, seringkali menjawab pertanyaan pertanyaan pertanyaan dalam hati Saya.</div>
<div dir="ltr">
Ada yang mengganggu hati Saya akhir akhir ini, Saya membenci seseorang. Serius, ini bukan hal yang menyenangkan. Saya pun sebal denga perasaan Saya, bahwa Saya membenci seseorang. Membenci seseorang itu seperti menjadi susah sendiri. Padahal sesseorang itu banyak kebaikannya. Tapi tak bisa menjadi baik karena kebencian. Awalnya Saya hanya menepis hal yang pernah ia lakukan pada Saya dan memilih untuk melupakan. Tidak mau mengingat, sampai akhirnya seseorang itu datang dan meminta maaf. Dan kejadian itu terulang lagi dalam rekaman. Prasangka prasangka buruk yang saya lupakan bersama kejadian itu muncul kembali. Entahlah, hal ini begitu menyesakkan dada Saya. </div>
<div dir="ltr">
Di beberapa tulisan orang, ada yang bilang bahwa yang kita alami, adalah pesan yang ingin Alloh sampaikan. Lalu, hati Saya bertanya. Mengapa Alloh mendatangkan orang yang hadirnya sekali, namun lukanya mungkin sampai mati. Ah, maaf berlebihan sekali. Lukanya masih terpatri dalam hati. </div>
<div dir="ltr">
Saya tidak menangis sebelumnya, karena dilukai, Saya menangis karena rasanya Saya seperti membenci saudara sesama muslim sendiri. Saya menangis, sepertinya Alloh akan meninggalkan Saya sendiri dengan kebencian ini. Saya merasa seakan akan Alloh lebih sayang pada seseorang lain itu ketimbang Saya. Saya kesakitan membenci segala amal sholeh yang seseorang lain itu lakukan. Aneh kan. Padahal amal sholeh itu tak pernah menyelakakan Saya. </div>
<div dir="ltr">
Berhenti!<br />
Pertanyaan itu berhenti dengan ayat yang Saya baca kala itu . <br />
إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ</div>
<div dir="rtl">
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalzalim</div>
<div dir="ltr">
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa.)))<br />
Saya pernah mengeluhkan luka ini pada teman dekat. Kata saktinya yg membuat Saya menerima : mungkin dia pernah lebih sakit dari Saya.</div>
<div dir="ltr">
(((Dan supaya Alloh membedakan orang orang yang beriman)))<br />
Saya akhirnya paham bahwa Melupakan beda dengan memaafkan. Teramat beda. Memaafkan adalah ketika Saya ingat dan tak ada lagi sesak. Sedangkan lupa, hanya kemauan untuk tidak mau merasakan sesak. Disini bukan lagi terletak bahwa kita ingin terlihat kuat karena disakiti. Oleh siapapun. Oleh teman dekat. Oleh orang yang menyakiti. Tapi, oleh Alloh , Alloh yang ingin melihat kita. Saya tidak akan belajar memaafkan jika selamanya semua orang berbuat baik pada Saya. Bukan karena Saya layak disakiti tapi karena Alloh ingin membedakan... Apakah Saya termasuk hambaNya yang pemaaf ? Pantas saja dulu ada kisah tentang seorang Anshor yang dijamin masuk surga tersebab tiap malam ia selalu memaafkan saudara saudaranya. Karena memang, memaafkan bukan hal mudah pada hati yang sakit. </div>
<div dir="ltr">
Jika ada yang berbaik hati ingin mendo'akan Saya, do'akan semoga Saya memiliki hati yanh pemaaf.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Flh3.googleusercontent.com%2F-WEPoXKFTAt4%2FVToaKXZDlaI%2FAAAAAAAABGs%2FVGHuOwA6d8E%2Fs640%2FIMG_20150424_172050.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjioD0IB2xA5k39cMSbvF5FN3CqxKyGuJTPjQr4IfpUgYFuJGI9k_AGnnxZ7DBHxB1fV7vogo4fT2qfAWk8nyjsAPsgU2JH7y4rKlLkajmzknkyPORUM7vTp58UErsbTLvJMpRC2XaFWe0V/s640/IMG_20150424_172050.jpg" -->mandayashttp://www.blogger.com/profile/09933017189248794203noreply@blogger.com0