Langsung ke konten utama

Postingan

Kurangi Insecure dengan Jurnal Syukur

Pernah ndak sih jadi Ibun itu insecure ? Jawabnya pernah , ini adalah kegundahan hatiku yang suka tiba-tiba muncul tidak jelas. Kalau lihat anak-anak, masya Allah seneng, trus berpikir, Allah udah kasih anak-anak ini ke Ibun, trus cara aku mensyukurinya gimana ya? Aku udah bener belum ya mendidik mereka? Kok aku gini-gini aja ya , ibu-ibu lain kelihatan hebat. Padahal aku Ibu rumah tangga yang di rumah aja , dikasih waktu lebih banyak sama Allah, udah bener belum ya memanfaatkannya. Dan seterusnya dan seterusnya yang ndak habis-habis. Jadi lebih capek jalanin hari-harinya kalau perasaan-perasaan tersebut ndak selesai. Jadi kali ini aku mau sharing tentang kelas menjurnal yang pernah aku ikuti dengan alasan-alasan di atas tadi. Alhamdulillah, awal tahun ini, tepatnya akhir Desember 2021, aku ikutan kelas menjurnal sederhana. Oiya ini yang ngadainnya kakak kelas waktu SMA kecintaan aku. Sepekan sekali selama sebulan, Kami dapat empat materi. Pekan pertama kita dapet tentang menjurnal
Postingan terbaru

Shut 'medsos' down

 Ada satu waktu ketika Saya akhirnya berhenti membaca laporan korban Covid karena efek setelah membacanya membuat Saya gelisah. Itu sepertinya sudah setahun lalu terjadi. Namun, hari ini Saya memutuskan menon-aktifan beberapa akun media Saya. Bukan tentang Covid lagi, angka kematian yang banyak kali ini datang dari cerita sepak bola. Akhir-akhir ini, Saya menemani suami menonton bola dari TV. Waktu itu ada kipernya yang cidera saja, Saya serasa ndak sanggup kalau dia harus kenapa-napa. Lalu kemarin ini ada berita ratusan orang meninggal karena sepak bola. Aduh, ya sesak dadanya baca berita seperti itu. Tapi berita itu terus muncul, terkadang Saya juga penasaran ingin membacanya, akhirnya meng klik, me scroll, tapi malah membuat Saya gelisah setelahnya. Benar-benar aneh.

NEW YEAR, NEW BORN

Tahun 2020 ternyata sama sekali tidak mempublish tulisan apapun disini. Tahun 2020, Siapa yang menyangka Allah takdirkan Covid-19 di seluruh dunia. Berubah, semuanya berubah. Subhanallah. Tapi tentu postingan ini tidak membahas Covid-19.  Alhamdulillah, Allah amanahkan lagi buah hati di tahun ini. Tahun 2020, Allah takdirkan Saya hamil anak kedua. Hari Perkiraan Lahir anak kedua ini 30 Desember 2020 dan Qodarullah ternyata lahir di Tahun 2021. Awal Januari. Ukasyah Abdul Malik.  Semoga Allah terus jaga keluarga ini, Allah tolong dalam membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah dan Allah tidak tinggalkan walau sekejap mata saat Ibun dan Ayah mendidik Mu’adz dan Ukasy.  Allahumma Aamiin. 

Kesalahan Bapak

Salah satu puzzle memori masa kecil ku yaitu ada dalam gendongan Bapak. Dulu, di ujung jalan kampung Irian ini di samping mesjid ada warung yang menjual aneka mainan anak. 'Warung Batak' adalah sebutan Kami untuk warung tersebut. Bapak menggendongku sampai warung tersebut. Tapi, lupa aku habis menangis karena apa sehingga Bapak membawaku ke warung ini. Sepulangnya aku membawa mainan pinguin tangga jalan. Pingiun itu akan naik satu demi satu anak tangga dan ketika sampai puncak pinguin tersebut akan meluncur ke kanan dan kiri sesuai jalurnya dan tiba dibawah lagi untuk naik tangga kembali. Setiap melihat mainan tersebut hatiku seperti dialiri air sejuk. Mengingat 'cinta Bapak'. Aku tahu Bapakku bukan orang yang ' benar '.  Beberapa kesalahannya pun diceritakan berulang oleh Ibu. Tapi, anehnya tetap saja aku mencintai Bapak dan sulit membencinya. Aku sepakat dengan adik-adikku bahwa Bapak bukan cinta pertama kami. Tapi ternyata, setelah semua kesalahannya... Kami

Hidup Bimo yang komedi

Cerita ini tentang adik laki-lakiku satu-satunya yang sungguh komedi. #1 Kaos Kaki Ajaib Bimo Suatu pagi saat hendak berangkat PKL, Bimo sedang bersiap memakai sepatu. Namun belum sempat kaos Kaki terpasang, Bimo mengeluh kepada Ibu. Bimo : " Bu, ganti kaos kaki Bu" Ibu : " Ndak ada yang baru" Bimo yang melihat sepatu Bapak dengan kaos kaki disampingnya memutuskan menukar kaos kaki dia dengan milik Bapak. *** Saat waktu pulang kerja tiba, Bapak pulang sambil duduk membuka sepatu. Aku yang sedang mengobrol dengan Audrey di dekat Bapak tetiba mencium aroma tak sedap. Audrey : " BAPAK KAKINYA BAU BANGET" Bapak : " Ini nih kaos kakinya! Kaos kaki siapa ini bukan punya Bapak" Aku : " Bimoo~~~ tadi pagi Bimo nuker kaos kakinya...hahaha"  #2 Ibu Terharu Semenjak tinggal di Serpong dengan keluarga kecilku, aku hanya berkesempatan sesekali pulang kerumah Ibu dan menginap. Biasanya hanya weekend tapi bisa lebih lama kalau suami pergi keluar kota.

Empat tahun pernikahan

Tahun 2014, seorang kakak tingkat satu jurusan menanyakan ke Saya lewat message facebook perihal apakah boleh dia bertemu dengan orang tua Saya, saat itu Saya langsung menjawab tidak boleh. Kami beda tiga angkatan, Saya 2008, dia 2005. Alasannya selain karena memang tak pernah ketertarikan padanya, Dia juga disukai teman sepermainan Saya. Setahun berlalu dengan proses yang lumayan menaik turunkan emosi. Beberapa ada yang datang tapi tak jarang tak dipersilahkan masuk. Ada yang dipersilahkan masuk tapi tak sampai ke tujuan.Di titik inilah, Saya merasa bahwa jodoh bukan maunya Saya (saja) atau bahkan kami. Saat Saya merasa di titik kalau Alloh kehendaki saya dengen seseorang itu tidak jodoh mau berusaha sekeras apa juga hasilnya malah akan menyakitkan. April 2015, dengan bekal sedikit pemahaman dan sedikit rasa sakit. Seorang kakak tingkat yang dulu, datang lagi untuk menanyakan hal yang sama dg pertanyaan setahun lalu. Dan kali ini Saya mencoba mepersilahkannya. Dan Alhamdulillah proses